Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasi Goreng Setengah Matang

11 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masak-masak sendiri, makan juga sendiri, tidur pun sendiri ...."

Terdengar lagu yang judul dan penyanyinya aku tak tahu. Tapi kok yo pas dengan keadaanku sekarang ini.

Kutengok ke dalam kulkas. Ada beberapa bahan yang kubutuhkan. Nasi kering dalam magicom paling pas dibuat nasi goreng. Hanya dengan menambahkan bawang , cabe dan telur, kurasa sudah akan nikmat.

Baiklah, rajang dulu bawang putih dan bawang merahnya, lalu tambahkan cabe yang sudah diiris. Bumbunya dirajang semuanya. Hmmm, ada juga gunanya dulu ikut pramuka, jadi bisa memasak meski ala ala sebisanya.

Bau harum  menyeruak sampai membuatku bersin ketika bumbu dimasukkan. Sepertinya akan enak sekali ini rasanya. Tambahkan telur lalu masukkan nasinya. Apa tidak terbalik urutannya? Ah sudahlah tak makan sendiri saja kok repot.  

Sudah masuk semuanya di wajan, nasi, telur dan bumbu-bumbu. Tinggal menambahkan garam dan mengaduknya sampai rata, sampai matang. Aduk ... aduk ... lha kok apinya mati? Ya, Tuhan, gasnya habis. Jarum indikator ada di garis berwarna merah. Aduh! Nasi gorengku?

"Yan ... Yan ...Yan...!" teriakku memanggil Yanto. Aku tidak bisa membeli gas.

Tidak ada yang turun.

Benar-benar anak ini tidak bisa diandalkan. Dia itu tidur atau bagaimana? Sudah berkali-kali diteriakin tidak bangun juga. Kuping mana kuping?

Setengah putus asa, demi perut yang makin kencang berkedut-kedut, kumakan juga nasi goreng istimewa ini. Sesuap, kurasakan, asinnya pas. Sesuap lagi, enak  juga ternyata. Benar kata orang, nasi goreng paling enak itu dibuat dari nasi sisa kemarin. Lebih enak lagi disantap pas sedang lapar-laparnya.

"Wah, kelihatannya enak Pak, nasi gorengnya." Yanto sudah ada di depanku tanpa kutahu kapan turunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun