Bersama suami, saya kemudian sering melakukannya. Tak apalah dicibir orang , seperti orang kurang kerjaan saja. Apalagi setiap jalan.  saya selalu berpegangan tangan dengan suami. Mesra di umur kami yang sudah lolita bisa  membuat iri para jombloer.
Sekarang dimana pun berada saya mencari kesempatan agar bisa jalan kaki. Termasuk ketika bepergian  bersama rombongan, jika jarak memungkinkan saya jalan kaki.  Teman-teman jadi heran dengan kebiasaan kami. Sebenarnya saya mau menjelaskan cuma khawatir nanti mereka jadi ketagihan ikut jadi flanuer seperti kami. Apalagi  setelah berat badan saya berkurang dan lemak-lemak yang ada di perut pada pindah ke kaki.
Ternyata agenda keluyuran bukanlah kesia-siaan belaka. Kalian bisa mencobanya. Siapa tahu bisa menjadi sastrawan atau filsuf lewat jalur flaneur alias keluyuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H