Mohon tunggu...
Nuria Masruroh
Nuria Masruroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relation Student

A full-time learner and storyteller. Still an amateur in writing but interested in various topics that relate to be explored further.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan 4 Teori Pers (Otoriter, Libertarian, Tanggung Jawab Sosial, Komunis-Soviet)

29 Januari 2024   21:58 Diperbarui: 13 Februari 2024   09:07 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.roshaniafrica.com/wp-content/uploads/2019/07/Media.jpgInput sumber gambar

Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial adalah teori yang menganggap bahwa media massa harus bertanggung jawab kepada masyarakat dan berupaya menunjukkan pada suatu konsep tentang kewajiban media untuk mengabdi kepada masyarakat. Dasar pemikiran utama dari teori ini adalah bahwa kebebasan dan kewajiban berlangsung secara beriringan dan pers yang menikmati kedudukan dalam pemerintahan. Pers harus menjadi mitra dalam upaya pembangunan nasional dan harus memperhatikan kepentingan publik. Pers harus memperjuangkan hak-hak masyarakat dan memperhatikan keberagaman masyarakat. Pers juga harus memperhatikan hakhak privasi dan tidak melakukan pelanggaran privasi. 

Dampak dari teori pers bertanggung jawab sosial pada masyarakat adalah masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar dan dapat dipercaya, serta dapat memperjuangkan hak-haknya. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memperoleh kepercayaan dan memperkuat posisi media massa sebagai lembaga yang bertanggung jawab sosial.

 Teori Pers Komunis Soviet (The Soviet Communis Theory) 

Teori Media Soviet, juga dikenal sebagai Teori Media Komunis, berasal dari pemikiran Marx, Lenin, dan Stalin, dengan campuran ideologi Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Teori ini mengikuti prinsip-prinsip Leninist yang berdasarkan ideologi Carl Marx dan Engel. Menurut teori ini, pemerintah mengendalikan atau mengontrol total media dan komunikasi untuk melayani kelas pekerja dan kepentingan mereka. Teori ini mengatakan bahwa negara memiliki kekuatan absolut untuk mengendalikan media apa pun demi kepentingan orang banyak. Mereka mengakhiri kepemilikan pribadi atas pers dan media lainnya. 

Media pemerintah menyediakan pemikiran positif untuk menciptakan masyarakat yang kuat dan sosialis serta menyediakan informasi, pendidikan, hiburan, motivasi, dan mobilisasi. Tujuan utama media massa adalah untuk mendidik massa pekerja atau pekerja. Di sini, publik didorong untuk memberikan umpan balik yang akan mampu menciptakan minat terhadap media. Menurut teori otoritarian, media dikendalikan dan disensor oleh kementerian di negara tersebut tetapi libertarian sepenuhnya bebas tanpa intervensi otoritas atau pemerintah. Dalam teori media Soviet, seluruh kontrol media berada di bawah pemimpin negara. 

Teori media Soviet tampak mirip dengan teori otoritarian tetapi bagian intinya berbeda satu sama lain. Dalam teori otoritarian adalah komunikasi satu arah, tidak ada umpan balik yang diizinkan dari publik tetapi dalam teori media Soviet adalah komunikasi dua arah pada saat yang sama seluruh media dikendalikan atau bekerja di bawah kepemimpinan. Kepemilikan pribadi tidak diizinkan yang mengarah pada pers tanpa batasan dan dapat melayani orang tanpa blokade otoritatif. Teori media Soviet memungkinkan beberapa pembatasan berdasarkan kepentingan bangsa daripada pribadi. Di bawah teori komunis seperti teori media Soviet, wartawan atau pers harus mendukung kepemimpinan daripada pengawas. 

Dari empat teori pers tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan teori pers di setiap negara dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti adat dan budayanya, politik, ideologi, serta ekonomi dan lingkungan. Negara dengan faktor-faktor yang berbeda-beda dapat menghasilkan pers yang berbeda pula karena pers mencerminkan nilai dan keyakinan sosial dan politik yang menjadi dasar ideologi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun