Melakukan "pencitraan" dengan menolak "Pencitraan"
Menarik bukan? Menurutku demikian.
Sekarang, haruskah kita menolak "Pencitraan"?
Dan akhirnya, orang yang cerdas bukanlah mereka yang menolak "Pencitraan." Bahkan, orang yang melakukan "Pencitraan" bisa jadi justru orang yang cerdas.
Dalam definisi yang saya mengerti, "Pencitraan" adalah semacam "Branding." Masihkah itu salah menurutmu?
Saya bukanlah orang yang cerdas politik, Saya juga bukan pendukung Pak Joko, Saya hanya jengah dengan orang yang sok tau.
Karena Saya sok tau. Dan dunia ini terlalu sempit untuk dihuni lebih dari satu orang sok tau.
#Sebenarnya, saya menuliskan ini adalah dalam rangka "Pencitraan" agar terlihat cerdas. Hahahaha.
itu dulu. . . .
Kini, ketika Jokowi sudah dilantik dan resmi menjadi Presiden Ketujuh Republik Indonesia, citranya yang merakyat semakin rame dibahas.
Nanti, akan saya tuliskan opini saya tentang itu. Sementara cukup sekian.