Mohon tunggu...
Nurhidayatullah
Nurhidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas muhammadiyah mataram

membaca membuat kamu keren

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

20 Januari 2025   01:26 Diperbarui: 20 Januari 2025   01:26 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3. Tingkat Pasca-Konvensional

Pada tingkat pasca-konvensional, individu mengembangkan pemikiran moral yang lebih abstrak dan berbasis pada prinsip universal tentang keadilan dan hak asasi manusia. Ini adalah tingkat moralitas yang lebih tinggi dan lebih reflektif.

Tahap 5: Kontrak Sosial dan Hak Asasi Manusia
Pada tahap kelima, individu mulai memahami bahwa hukum dan aturan adalah kontrak sosial yang dibuat untuk kepentingan bersama. Meskipun mereka menghargai aturan, mereka juga mengakui bahwa hukum harus dipertimbangkan dalam konteks hak asasi manusia dan keadilan sosial. Jika hukum tidak memenuhi prinsip-prinsip moral universal, maka hukum tersebut harus ditentang. Individu dalam tahap ini memahami bahwa kepentingan individu dan masyarakat dapat saling berkonflik dan perlu diimbangi.

Tahap 6: Prinsip Etika Universal
Tahap keenam adalah tahap moral tertinggi, di mana individu berpegang pada prinsip moral yang lebih tinggi, seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kesetaraan. Moralitas pada tahap ini bersifat universal dan tidak tergantung pada peraturan sosial atau budaya tertentu. Individu yang berada pada tahap ini akan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip etika yang berlaku secara global, bahkan jika itu mengarah pada pengorbanan pribadi atau konflik dengan hukum yang ada.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg menawarkan pemahaman yang mendalam mengenai cara berpikir moral individu berkembang seiring waktu. Kohlberg berargumen bahwa perkembangan moral adalah proses yang bertahap dan berurutan, yang mencakup pemahaman tentang aturan dan hukum, serta pemikiran moral yang lebih kompleks terkait dengan hak asasi manusia dan keadilan. Meskipun banyak kritik yang muncul terhadap teori ini, khususnya yang terkait dengan bias budaya dan gender, teori Kohlberg tetap menjadi fondasi penting dalam kajian psikologi perkembangan dan etika.

Kohlberg juga menyarankan bahwa pendidikan moral yang baik dapat membantu individu untuk berkembang lebih jauh ke tingkat moral yang lebih tinggi, dengan membantu mereka mengembangkan pemikiran kritis tentang keadilan dan etika. Dengan demikian, pemahaman tentang perkembangan moral ini dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan moral dan pembentukan karakter pada anak-anak dan remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun