Mohon tunggu...
Nurhidayatullah
Nurhidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas muhammadiyah mataram

membaca membuat kamu keren

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

20 Januari 2025   01:26 Diperbarui: 20 Januari 2025   01:26 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

9.Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog Amerika yang terkenal dengan teorinya mengenai perkembangan moral. Kohlberg mengembangkan teori ini sebagai lanjutan dari pekerjaan Jean Piaget tentang perkembangan moral anak-anak. Teori Kohlberg berfokus pada cara individu membuat keputusan moral dan bagaimana proses berpikir moral berkembang seiring bertambahnya usia. Kohlberg mengemukakan bahwa perkembangan moral tidak hanya terjadi secara bertahap, tetapi juga melalui tingkat-tingkat yang saling berkaitan.

Menurut Kohlberg, perkembangan moral seseorang berlangsung dalam enam tahapan yang terbagi dalam tiga tingkat yang berbeda: tingkat pra-konvensional, tingkat konvensional, dan tingkat pasca-konvensional. Setiap tingkat mencerminkan pola berpikir yang lebih kompleks dan lebih mendalam mengenai moralitas dan keadilan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg:

1. Tingkat Pra-Konvensional

Tingkat ini biasanya terjadi pada anak-anak usia dini hingga sekitar usia 9 tahun. Pada tingkat ini, pemikiran moral didasarkan pada penilaian yang sangat langsung tentang hadiah dan hukuman. Anak-anak dalam tahap ini lebih memikirkan konsekuensi pribadi dari tindakan mereka, tanpa banyak mempertimbangkan norma sosial atau pandangan orang lain.

Tahap 1: Kepatuhan dan Hukuman
Pada tahap pertama ini, anak-anak mendasarkan keputusan mereka pada penghindaran hukuman. Mereka memahami bahwa jika mereka berperilaku buruk, mereka akan dihukum, dan jika mereka berperilaku baik, mereka akan dihindari dari hukuman. Oleh karena itu, moralitas mereka terfokus pada kepatuhan terhadap otoritas dan aturan.

Tahap 2: Kepentingan Pribadi dan Tukar-Menukar
Pada tahap kedua, anak-anak mulai memahami konsep pertukaran atau keuntungan pribadi. Mereka melihat moralitas dalam bentuk "tukar-menukar," di mana mereka melakukan sesuatu yang baik dengan harapan mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan sebagai imbalannya. Misalnya, seorang anak mungkin mematuhi aturan hanya untuk mendapatkan hadiah atau pujian.

2. Tingkat Konvensional

Pada tingkat konvensional, individu mulai mengembangkan pemahaman moral yang lebih kompleks yang mencakup kepentingan sosial dan norma-norma kelompok. Ini adalah tahap yang biasanya terjadi pada remaja dan dewasa muda, meskipun bisa berlanjut sepanjang hidup seseorang.

Tahap 3: Konformitas Sosial dan Kehendak Baik
Pada tahap ketiga, individu mulai berpikir lebih dalam mengenai peran sosial dan bagaimana tindakan mereka mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Mereka berusaha untuk diterima dalam kelompok sosial mereka dan mengikuti norma-norma sosial untuk mempertahankan hubungan yang baik. Keputusan moral didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan persetujuan atau menghindari ketidaksepakatan. "Menjadi orang baik" menjadi hal yang penting pada tahap ini.

Tahap 4: Hukum dan Orde
Pada tahap keempat, individu mulai memahami pentingnya aturan dan hukum dalam menjaga ketertiban sosial. Mereka percaya bahwa untuk menjaga stabilitas masyarakat, setiap orang harus mematuhi aturan yang ada, bahkan jika mereka tidak setuju dengan aturan tersebut. Moralitas pada tahap ini berfokus pada pelaksanaan hukum dan kewajiban sebagai anggota masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun