Mohon tunggu...
Nurhidayatullah
Nurhidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas muhammadiyah mataram

membaca membuat kamu keren

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

20 Januari 2025   00:25 Diperbarui: 20 Januari 2025   00:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3. Dampak Attachment pada Perkembangan Anak

Teori attachment menggarisbawahi pentingnya kualitas hubungan awal dengan pengasuh dalam pembentukan dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Anak-anak yang mengembangkan attachment aman cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kemampuan sosial yang lebih baik, dan hubungan interpersonal yang sehat di kemudian hari. Mereka lebih mampu mengelola stres dan membangun hubungan yang stabil dan saling mendukung.

Sebaliknya, anak-anak dengan attachment tidak aman mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat di masa depan. Mereka dapat tumbuh dengan kecemasan, ketidakpercayaan terhadap orang lain, atau kesulitan dalam mengelola perasaan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman attachment yang tidak aman dalam masa kecil dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan interpersonal, kesehatan mental, dan kinerja sosial.

4. Kesimpulan

Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memiliki dampak besar pada pemahaman kita tentang perkembangan emosional dan sosial anak. Bowlby menekankan pentingnya keterikatan sebagai kebutuhan biologis yang mendasar, sementara Ainsworth menambahkannya dengan mengidentifikasi berbagai pola attachment yang berbeda. Keduanya sepakat bahwa kualitas hubungan anak dengan pengasuh mereka memainkan peran penting dalam membentuk dasar untuk perkembangan psikologis dan sosial anak yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun