Mohon tunggu...
Nurhidayatullah
Nurhidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas muhammadiyah mataram

membaca membuat kamu keren

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

20 Januari 2025   00:25 Diperbarui: 20 Januari 2025   00:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

8.Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

Teori attachment (keterikatan) adalah salah satu konsep penting dalam psikologi perkembangan yang menjelaskan hubungan emosional yang kuat antara anak dan figur pengasuhnya, yang memainkan peran penting dalam perkembangan emosional dan sosial anak. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh John Bowlby dan dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth. Keduanya menyatakan bahwa keterikatan antara anak dan pengasuh memiliki dampak jangka panjang terhadap kemampuan anak dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan mengelola emosi mereka sepanjang hidup.

1. John Bowlby dan Konsep Awal Attachment

John Bowlby, seorang psikiater dan psikoanalis Inggris, adalah tokoh utama di balik pengembangan teori attachment. Bowlby berpendapat bahwa keterikatan anak terhadap orang tua atau pengasuh pertama mereka adalah kebutuhan biologis yang mendalam dan berkembang secara alami untuk memastikan kelangsungan hidup anak. Bowlby berfokus pada hubungan yang terbentuk antara anak dan figur pengasuh dalam tahun-tahun pertama kehidupan anak, yang dianggap sebagai dasar untuk perkembangan emosional dan sosial selanjutnya.

Menurut Bowlby, attachment adalah bentuk ikatan emosional yang kuat yang memberikan rasa aman pada anak, memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Bowlby berpendapat bahwa anak yang merasa aman dan terlindungi akan lebih cenderung untuk menjelajahi lingkungannya, karena mereka tahu bahwa pengasuh mereka akan ada jika mereka membutuhkan dukungan atau perlindungan. Konsep ini dikenal sebagai "secure base" (dasar yang aman). Bowlby juga menjelaskan bahwa kualitas attachment ini dapat memengaruhi cara anak berinteraksi dengan orang lain di masa depan, termasuk dalam hubungan sosial dan romantis.

2. Mary Ainsworth dan Penelitian Eksperimental

Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika yang bekerja bersama Bowlby, mengembangkan teori attachment lebih lanjut dengan melakukan penelitian yang dikenal sebagai "Strange Situation" atau situasi aneh. Ainsworth mengembangkan eksperimen ini untuk menilai berbagai jenis attachment yang terbentuk antara bayi dan pengasuhnya. Penelitian Ainsworth menunjukkan bahwa tidak semua hubungan anak dengan pengasuhnya memiliki kualitas yang sama, dan ia mengidentifikasi tiga tipe attachment yang berbeda:

Attachment Aman (Secure Attachment)
Anak yang memiliki attachment aman merasa nyaman menjelajah lingkungan saat pengasuh mereka hadir dan cenderung mencari pengasuh mereka saat merasa cemas atau terancam. Anak-anak ini merasa yakin bahwa pengasuh mereka akan memenuhi kebutuhan mereka, baik emosional maupun fisik. Anak dengan attachment aman cenderung memiliki perkembangan sosial dan emosional yang sehat, menunjukkan keterampilan komunikasi yang baik, dan membentuk hubungan yang stabil dengan orang lain di masa depan.

Attachment Tidak Aman (Insecure Attachment)
Ainsworth mengidentifikasi dua jenis attachment tidak aman, yaitu attachment ambivalen (resistant) dan attachment avoidant.

Attachment Ambivalen (Resistant): Anak dengan tipe ini menunjukkan kecemasan yang tinggi dan ketergantungan pada pengasuh, namun seringkali tidak merasa puas atau tenang bahkan ketika pengasuh kembali setelah perpisahan. Anak-anak ini menunjukkan ketidakpastian dalam hubungan mereka dengan pengasuh, sering kali menjadi cemas dan cemas berlebihan.

Attachment Avoidant: Anak-anak dengan attachment ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap pengasuh, baik saat pengasuh hadir atau pergi. Mereka cenderung menghindari kontak fisik atau emosional dengan pengasuh dan tidak menunjukkan banyak reaksi terhadap perpisahan atau pertemuan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun