Mohon tunggu...
Nur Hidayati
Nur Hidayati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa psikologi.... Menjadi sahabat untuk kawan semua, saling berbagi dan mengisi.... Hidup harus penuh tantangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Berbakat adalah Peri Bangsa

15 Juni 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Anak merupakan bagian yang ta terpisahkan dalam rumah tangga. Bagi mereka yang tidak dikarunia anak, akan tetap berusaha untuk mendapatkan anak dengan berbagai cara seperti adopsi, anak asuh, dan lain-lain. Hampir setiap orang tua menyukai anaknya tumbuh cerdas,kreatif dan punya bakat yang menonjol. Banyak orang tua bermimpi anaknya adalah sosok individu yang pandai, unggul, kompetitif dan serba hebat.

Banyak sekali orang tua yang mendambakan anak mereka menjadi anak yang berbakat dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tetapi, banyak juga fenomena yang ada saat ini yakni orang tua yang mengabaikan pendidikan dan perkembangan anak mereka sendiri. Sehingga, banyak anak yang terlantar, menutup diri dan tidak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinnya.

Sesungguhnya, karena anak adalah karunia dan anugerah yang besar seharusnya para orang tua menjaga, merawat, dan memberikan hak hidup yang selayaknya mereka dapatkan. Karena masih banyak sekali orang tua yang hanya memikirkan kecukupan materi dan mengabaikan tumbuh kembang anak sendiri. Anak sesungguhnya tidak hanya butuh materi, tetapi kasih sayang dan perhatian yang besar itu lebih dibutuhkan bagi anak-anak dalam usia perkembangan.

Karena masih banyak orang tua yang minim mengetahui potensi anak mereka, disini penulis akan sedikit mengupas mengenai siapa sih anak berbakat itu? Bagaimana para pakar pendidikan mendefinisikan mengenai anak berbakat.? Tunggu jawabannya dibawah ini! ! !

 

 

PEMBAHASAN

Di Indonesia saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki bakat unggul. Bakat luar biasa yang perlu untuk dibina dan dibimbing untuk menjadi potensi yang lebih baik lagi. Tetapi banyak juga orang tua yang tidak menyadari bahwa anak mereka merupakan anak berbakat yang memiliki keahlian dan potensi yang luar biasa. Untuk itu disini penulis memberikan gambaran siapa sebenarnya anak berbakat tersebut.

Para ahli pendidikan memberikan definisi yang berbeda mengenai anak berbakat. Menurut Prof. Conny Semiawan memberikan definisi bakat sebagai potensi individu yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Sedangkan menurut Bingham dalam “Aptitude and Aptitude Testing “menyebutkan bahwa bakat merupakan kondisi seseorang atau sejumlah karakter(watak alamiah) yang potensial yang memerlukan latihan-latihan. Berbeda dengan pendapat Anggadewi, bakat adalah kondisi seseorang dengan latihan khusus memungkinkan dapat mencapai kecakapan, pengetahuan atau keterampilan secara khusus pula.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bakat merupakan potensi alamiah yang perlu dikembangkan melalui latihan-latihan khusus agar tercapai hasil yang optimal. Jadi, bakat itu bukan sifat tunggal, melainkan sekelompok sifat yang secara bertingkat dan bertahap membentuk suatu bakat. Sedangkan anak berbakat itu sendiri adalah anak yang unggul, pandai dan cerdas, dan memiliki IQ diatas rata-rata yakni diatas 140.

Namun saat ini pengertian tersebut lebih berkembang . Menurut Prof. Utami Munandar anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata, juga motivasi internal dan pengikatan diri terhadap tugas di atas rata-rata. Motivasi internal yang dimaksud disini adalah keinginan anak untuk mencapai prestasi, bukan karena desakan orang tua dan guru melainkan karena keinginannya sendiri. Untuk itu mengidentifikasi anak berbakat tidak cukup hanya dengan tes intelegensi, tetapi juga tes kreativitas dan motivasi internal.

Bakat anak dapat dilihat dari dua hal, yakni pertama, jenis bakat anak yaitu menyoroti potensi anak yang berkembang secara simultan menjadi berbakat tertentu. Kedua, derajat bakat yaitu menilai kualitas kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut.  

 

Mengenali Ciri-ciri Anak Berbakat dan Kreatif

  1. Anak memiliki dorongan rasa ingin tahu intelektual yang tinggi. Kadang orang tua pun kewalahan menjawab pertanyaan anak yang luar biasa tersebut. Jawaban yang sering tidak memuaskan bagi anak, dan anak sering mengembang-kannnya dalam pertanyaan rumit lainnya.
  2. Anak memiliki daya abstraksi dan penalaran besar. Mereka mudah menangkap penjelasan sulit dan mampu merangkai fakta, sehingga terbentuk pola hubungan sebab akibat maupun logika berpikir lainnya.
  3. Anak berbakat memiliki minat yang luas, kemampuan dan kesiapan belajar yang tinggi, konsentrasi dan ketekunan besar dengan sifat tidak mudah putus asa dalam mencari pemecahan masalah.
  4. Anak berbakat memiliki pola berikir kreatif yang luar biasa.

Sebenarnya banyak sekali cirri-ciri anak berbakat lainnya , tetapi disini penulis hanya ingin memberikan gambaran secara luas kepada pembaca mengenai cirri umum dari anak berbakat. Untuk lebih rinci dan detailnya ada dalam buku yang sudah tersedia ditoko-toko buku terdekat.

Disini penulis akan memberikan gambaran tips langkah yang dapat dicoba untuk menumbuhkembangkan vakat dan kreativitas anak anda.

  1. Memahami kebutuhan dasar anak

Kreativitas anak sulit diharapkan tumbuh, jika orang tua tidak memahami apa yang dibutuhkan anak. Untuk itu orang tua perlu melakukan hal-hal berikut:

  1. Kreativitas berawal dari rumah

Sebelum mendidik si kecil, cobalah mendidik diri sendiri. Hal ini penting karena anak ibarat cermin. Mereka akan meniru apa yang orang tua lakukan.

  1. Orang tua menjadi temapt berlindung anak

Meindungi anak disini bukan membawannya kemna-mana, tetapi disini memberika kebebasan anak untuk berkreativitas tanpa dihinggapi rasa bersalah. Bukan menutupi kekurangan dan kesalahan anak, tetai biarkan anak menunjukkan itu semua. Agar anak terlatih bertanggung jawab dan dapat mengeksplorasi sesuatu yang ada dalam dirinnya.

  1. Melatih kepekaan

Memberikan pandangan yang berbeda merupakan salah satu cara melatih pikiran yang kreatif. Dengan tidak memberikan jawaban langsung untuk menyelesaikan masalah, tetapi biarkan anak mencari alternative tersendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut. Cobalah ajarkan kepada si kecil sesuatu yang terjadi disekitarnya, agar anak dapat peka terhadap lingkungan sosial.

  1. Mematangkan emosi anak

Lingkungan keluraga merupakan poros dalam membentuk pribadi seorang anak serta perkembangannya. Kasih sayang dan pengertian dari orang tua sangat meninggalkan bekas positif dalam perkembangan jiwa anak. Kemampuan anak untuk berkreasi berkaitan dengan kematangan emosinnya. Untuk itu ajarkan anak untuk bersikap fair. Dalam hal ini dorongan dari orang tua lah yang dibituhkan supaya ia mampu menghadapi tantangan.

Langkah tips ini dapat dijalankan untuk semua orang tua yang memiliki peri kecil berbakat. Jaga dan rawat mereka untuk menjadi malikat yang luar biasa ketika dewasa.

 

 

 

KESIMPULAN

Anak merupakan bagian yang ta terpisahkan dalam rumah tangga. Bagi mereka yang tidak dikarunia anak, akan tetap berusaha untuk mendapatkan anak dengan berbagai cara seperti adopsi, anak asuh, dan lain-lain. Hampir setiap orang tua menyukai anaknya tumbuh cerdas,kreatif dan punya bakat yang menonjol. Banyak orang tua bermimpi anaknya adalah sosok individu yang pandai, unggul, kompetitif dan serba hebat.

Di Indonesia saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki bakat unggul. Bakat luar biasa yang perlu untuk dibina dan dibimbing untuk menjadi potensi yang lebih baik lagi. Tetapi banyak juga orang tua yang tidak menyadari bahwa anak mereka merupakan anak berbakat yang memiliki keahlian dan potensi yang luar biasa. Untuk itu disini penulis memberikan gambaran siapa sebenarnya anak berbakat tersebut.

Anak berbakat itu sendiri adalah anak yang unggul, pandai dan cerdas, dan memiliki IQ diatas rata-rata yakni diatas 140. Ciri-ciri Anak Berbakat dan Kreatif, yakni:

  1. Anak memiliki dorongan rasa ingin tahu intelektual yang tinggi. Kadang orang tua pun kewalahan menjawab pertanyaan anak yang luar biasa tersebut. Jawaban yang sering tidak memuaskan bagi anak, dan anak sering mengembang-kannnya dalam pertanyaan rumit lainnya.
  2. Anak memiliki daya abstraksi dan penalaran besar. Mereka mudah menangkap penjelasan sulit dan mampu merangkai fakta, sehingga terbentuk pola hubungan sebab akibat maupun logika berpikir lainnya.
  3. Anak berbakat memiliki minat yang luas, kemampuan dan kesiapan belajar yang tinggi, konsentrasi dan ketekunan besar dengan sifat tidak mudah putus asa dalam mencari pemecahan masalah.
  4. Anak berbakat memiliki pola berikir kreatif yang luar biasa.

 

 

 

SARAN

Karena banyaknya anak berbakat di Indonesia saat ini, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan lagi pendidikan mereka dan mengembangkan lagi kurikulum yang sesuai bagi anak-anak yang memiliki bakat tersebut. Bagi para orang tua, mari kita perhatikan dan memahami anak kita lebih baik lagi. Rawat,lindungi dan bimbing mereka untuk menjadi anak yang cerdas,kreatif dan lebih berkembang lagi.

Jadikan mereka yang tidak mampu, menjadi seseorang yang maju dan dapat mengoptimalkan dirinnya dimasa yang akan datang. Lindungi peri-peri kecil kita dari banyaknya kriminalitas dan perusakan moral anak bangsa, agar kelak menjadi malaikat pembawa perubahan besar bagi bangsa kita. So, mari kita mulai dengan menjadikan ANAK nomer 1 dari pada materi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Asror, Miftahul. 2002. Mencetak Anak Berbakat. Cerdas Intelektual dan Emosional. Surabaya:  Jawara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun