Mohon tunggu...
Nur Hidayati
Nur Hidayati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa psikologi.... Menjadi sahabat untuk kawan semua, saling berbagi dan mengisi.... Hidup harus penuh tantangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Berbakat adalah Peri Bangsa

15 Juni 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun saat ini pengertian tersebut lebih berkembang . Menurut Prof. Utami Munandar anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata, juga motivasi internal dan pengikatan diri terhadap tugas di atas rata-rata. Motivasi internal yang dimaksud disini adalah keinginan anak untuk mencapai prestasi, bukan karena desakan orang tua dan guru melainkan karena keinginannya sendiri. Untuk itu mengidentifikasi anak berbakat tidak cukup hanya dengan tes intelegensi, tetapi juga tes kreativitas dan motivasi internal.

Bakat anak dapat dilihat dari dua hal, yakni pertama, jenis bakat anak yaitu menyoroti potensi anak yang berkembang secara simultan menjadi berbakat tertentu. Kedua, derajat bakat yaitu menilai kualitas kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut.  

 

Mengenali Ciri-ciri Anak Berbakat dan Kreatif

  1. Anak memiliki dorongan rasa ingin tahu intelektual yang tinggi. Kadang orang tua pun kewalahan menjawab pertanyaan anak yang luar biasa tersebut. Jawaban yang sering tidak memuaskan bagi anak, dan anak sering mengembang-kannnya dalam pertanyaan rumit lainnya.
  2. Anak memiliki daya abstraksi dan penalaran besar. Mereka mudah menangkap penjelasan sulit dan mampu merangkai fakta, sehingga terbentuk pola hubungan sebab akibat maupun logika berpikir lainnya.
  3. Anak berbakat memiliki minat yang luas, kemampuan dan kesiapan belajar yang tinggi, konsentrasi dan ketekunan besar dengan sifat tidak mudah putus asa dalam mencari pemecahan masalah.
  4. Anak berbakat memiliki pola berikir kreatif yang luar biasa.

Sebenarnya banyak sekali cirri-ciri anak berbakat lainnya , tetapi disini penulis hanya ingin memberikan gambaran secara luas kepada pembaca mengenai cirri umum dari anak berbakat. Untuk lebih rinci dan detailnya ada dalam buku yang sudah tersedia ditoko-toko buku terdekat.

Disini penulis akan memberikan gambaran tips langkah yang dapat dicoba untuk menumbuhkembangkan vakat dan kreativitas anak anda.

  1. Memahami kebutuhan dasar anak

Kreativitas anak sulit diharapkan tumbuh, jika orang tua tidak memahami apa yang dibutuhkan anak. Untuk itu orang tua perlu melakukan hal-hal berikut:

  1. Kreativitas berawal dari rumah

Sebelum mendidik si kecil, cobalah mendidik diri sendiri. Hal ini penting karena anak ibarat cermin. Mereka akan meniru apa yang orang tua lakukan.

  1. Orang tua menjadi temapt berlindung anak

Meindungi anak disini bukan membawannya kemna-mana, tetapi disini memberika kebebasan anak untuk berkreativitas tanpa dihinggapi rasa bersalah. Bukan menutupi kekurangan dan kesalahan anak, tetai biarkan anak menunjukkan itu semua. Agar anak terlatih bertanggung jawab dan dapat mengeksplorasi sesuatu yang ada dalam dirinnya.

  1. Melatih kepekaan

Memberikan pandangan yang berbeda merupakan salah satu cara melatih pikiran yang kreatif. Dengan tidak memberikan jawaban langsung untuk menyelesaikan masalah, tetapi biarkan anak mencari alternative tersendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut. Cobalah ajarkan kepada si kecil sesuatu yang terjadi disekitarnya, agar anak dapat peka terhadap lingkungan sosial.

  1. Mematangkan emosi anak

Lingkungan keluraga merupakan poros dalam membentuk pribadi seorang anak serta perkembangannya. Kasih sayang dan pengertian dari orang tua sangat meninggalkan bekas positif dalam perkembangan jiwa anak. Kemampuan anak untuk berkreasi berkaitan dengan kematangan emosinnya. Untuk itu ajarkan anak untuk bersikap fair. Dalam hal ini dorongan dari orang tua lah yang dibituhkan supaya ia mampu menghadapi tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun