Mohon tunggu...
NURHIDAYATI
NURHIDAYATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang memiliki semangat penuh dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati dari Martin Hoffman:

18 Januari 2025   17:56 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahap ini, bayi menunjukkan tanda-tanda awal empati melalui reaksi spontan terhadap emosi orang lain. Misalnya, bayi mungkin menangis ketika mendengar bayi lain menangis. Reaksi ini bersifat refleksif dan menunjukkan bahwa bayi dapat merasakan ketidaknyamanan orang lain, meskipun mereka belum memahami sumber emosi tersebut.

2. Empati Egocentris (1--2 Tahun)

Ketika anak mulai mengenali dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang lain, mereka mulai menunjukkan empati yang lebih terarah. Namun, pada tahap ini, empati masih bersifat egosentris. Anak-anak cenderung menganggap bahwa emosi orang lain sama dengan emosi mereka sendiri. Misalnya, jika melihat seseorang menangis, mereka mungkin memberikan mainan favorit mereka sebagai bentuk penghiburan, karena mereka merasa mainan itu juga membuat mereka bahagia.

3. Empati untuk Perasaan Orang Lain (2--7 Tahun)

Pada tahap ini, anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki perasaan, kebutuhan, dan pengalaman yang berbeda dari mereka. Mereka mampu mengenali emosi orang lain secara lebih akurat dan merespons dengan tindakan yang lebih sesuai. Misalnya, seorang anak mungkin memeluk temannya yang sedih karena memahami bahwa temannya membutuhkan dukungan emosional.

4. Empati Berbasis Nilai (7 Tahun ke Atas)

Empati pada tahap ini menjadi lebih kompleks dan melibatkan prinsip moral serta nilai-nilai. Seseorang tidak hanya memahami emosi orang lain, tetapi juga memikirkan penyebab dan dampak dari situasi tersebut. Mereka mulai menunjukkan empati tidak hanya kepada individu yang mereka kenal, tetapi juga kepada kelompok atau komunitas yang membutuhkan. Misalnya, seseorang yang merasa simpati terhadap korban bencana alam dan memutuskan untuk membantu melalui donasi atau tindakan sukarela.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati

1. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak-anak belajar tentang empati. Orang tua yang menunjukkan empati dalam tindakan sehari-hari, seperti mendengarkan atau membantu orang lain, menjadi model yang baik bagi anak-anak.

2. Lingkungan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun