Manusia suka kebahagiaan 'kan?
Iya, sampai segala cara didayungnya,Â
agar tiba di pelabuhan tawa yang tak berjeda
Katanya, romansa itu titiknya bahagia
Eng, begitu kata muda-mudi yang dimabuk cinta
Lantas, ia hidup dan menghidupi kehidupan romansa
Ia ejek manusia-manusia yang tak berkecimpung disana
Katanya, engkau tidak laku, hidupmu monoton jika tak terisi romansa
Ah, omong kosong
Jika romansa adalah kebahagiaan, kenapa engkau malah resah dengan ketidakhadirannya?Â
Bukankah cukup dengan romansa?Â
Atau mungkin bukan, engkau hanya ingin dicintai 'kan?
Ah, tapi manusia menjadi tidak tahu diri jika diberikan cinta
Menjadi tidak takut dan semakin percaya diri membangkang
Cerita romansa hanya anganmu saja, dibuat seolah bahagia ada disana
Kau kejar-kejar agar punya alasan untuk mengingkari Tuhan
Katanya, romansa labuannya bahagia,Â
ujungnya engkau mengadu jua sebab romansa menyingkap lara
Omong kosong...
Sebab, jika kau temui romansa yang lain,Â
kau maknai lagi dengan bahagia yang tak berujung
Seakan lupa bahwa pernah menangis dan mengiba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H