Dalam hal ini, emosi negatif yang menyebabkan ketidakbahagiaan adalah situasi yang tidak melibatkan nalar sehingga hasil dari tindakan akibat emosi tersebut berdampak buruk bagi diri sendiri atau sekitarnya.
Nah, apakah emosi negatif itu penting?
Kehadiran emosi negatif sudah pasti membersamai hidup seseorang, terbilang wajar untuk menjaga keseimbangan emosi. Bahkan, emosi negatif yang diolah dengan baik dan diterima dengan sadar adalah salah satu bentuk cara menjaga kesehatan mental.Â
Emosi negatif yang diolah dengan nalar akan menjadi bentuk pembelajaran penerimaan diri dan introspeksi diri, evaluasi diri, sehingga hal tersebut berdampak baik untuk perkembangan kepribadian individu.
Trikotomi KendaliÂ
Trikotomi kendali dalam buku filosofi teras dijelaskan bahwa, untuk menciptakan kebahagiaan, individu harus tahu hal-hal apa saja yang bisa ia kendalikan, apa yang tidak bisa dikendalikan, dan apa yang bisa diusahakan. Memahami konsep trikotomi kendali melatih kita untuk memilah dan memutuskan tindakan apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapi situasi.Â
Nah, apa saja sih hal-hal yang termasuk di dalam trikotomi kendali? Mengutip solusi dari William Irvine yang dirangkum dalam buku filosofi teras, trikotomi kendali adalah sebagai berikut:
- Hal yang bisa dikendalikan yakni pandangan atau persepsi, opini kita sendiri. Secara penuh kita mampu mengontrol pikiran dan tindakan kita, sehingga baik buruknya hasil tindakan adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab sendiri.
- Hal yang tidak bisa dikendalikan yakni cuaca dan pendapat orang lain.
- Hal yang bisa diusahakan yakni sekolah, pekerjaan dan lain sebagainya.
Memahami konsep di atas akan membentuk alam bawah sadar yang rasional dan kondisi pikiran yang netral. Mencapai kebahagiaan dengan trikotomi kendali berarti memahami porsi diri dalam lingkungan dan memaknai tindakan serta kejadian diluar kendali adalah hal yang lumrah dan tidak mempengaruhi kita secara penuh, akan tetapi tergantung persepsi dan tindakan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H