Ramadan sudah datang
Namun, tampak tak ada yang berubah
Selain aku yang lesu dan banyak tidurÂ
Juga berurai lelahÂ
*
Ramadan sudah datangÂ
Disambut kembang api meletus,Â
menyembunyikan bintang bulan yang hendak berpijarÂ
Disambut riuh pekak, sedikit syukur
*Â
Ramadan sudah datang,Â
Sudahkah tepat suka cita yang bersemayam di dada?Â
Sebab, kurasa akal hanya sibuk memikirkan suasana bukber,Â
Atau, mata yang sibuk memilah baju lebaranÂ
*Â
Ramadan sudah datang
Sudahkah ku petik hikmahnya?
Atau hanya sekadar euforiaÂ
Senang yang bertempat lagi-lagi hanya sebatas duniaÂ
*Â
Ramadan sudah datangÂ
Haruskah habis lagi sisa-sisa hari untuk mendapatkan kesia-siaan?Â
Sampai kapan ramadan sebatas hanya di kepala?Â
Seberapa pekat hati hingga damainya tak membuat air mata mengisi malam-malamÂ
*Â
Ramadan sudah datang
Tak ada sambutan yang lebih pantas
dari mempersembahkan diri sebanyak-banyaknya
Untuk Tuhan, mengiba rida selagi mendapat waktu mustajabnyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H