Nurani lebih tahu dimana ia berpihak,Â
begitu desir sesal qalbu...
Mendirikan panggilan tapi ayal dari berdzikir,Â
terngiang bentala penuh tipu...
*
Sanubari condong pada ala biasanya,Â
begitu pahamnya hati...
Lantas, dimana letak makna afeksi untuk-Nya?
Sebab, rasanya buana meluap-luap ditengah pemujaan Rabbi...
*
Kian hari ibadah menghampa di sudut qalbu,Â
dipertanyakan melulu buahnya...
Rasanya sekian tahun tak melunakkan sisi manapun,Â
dipertanyakan kemudian, entah dimana cinta sebenar-benarnya cinta dibalik penghambaan ini...
*
Seisi semesta lebih banyak menghuni ruang kecil,Â
kian sesak sampai diri tak tahu arah pulang...
Diantara hangatnya aliran darah mencapai benak,Â
sujud yang lama, sujud yang memulangkan kesadaran diri...