"Saya... hanya sedikit bosan. Pak Guru tahu, kan, saya butuh uang segera."
"Sudah berapa lama kamu menulis?"
"Sebenarnya sudah cukup lama, tapi waktu itu aku belum berpikir akan menghasilkan uang dari menulis. Sampai aku menemukan platform itu, sebulan lalu aku baru memulai karir menulisku."
"Apakah sebulan sudah cukup pantas menghasilkan uang untuk seorang pemula, baru belajar, baru memulai?"
"Yah, aku tahu, tidak seharusnya aku menjadikan uang sebagai motivasi menulis, apalagi diawal seperti ini."Â
"Tidak salah juga, Raag, tapi jangan jadikan uang sebagai motivasi utama. Lalu, bagaimana kamu akan mengatasi rasa malasmu?"Â
"Sama seperti sebelumnya, mengistirahatkan diri beberapa jam, melakukan aktivitas menyenangkan lainnya atau malah tidur, nonton, scroll sosmed."Â
"Yasudah, sama seperti sebelumnya, istirahat lah dulu, jangan berpikir untuk meninggalkan apa yang sudah kamu pilih. Tapi ingat, Raag, ketika kamu tidak menulis, maka tidak akan ada perkembangan apapun hari itu. Tidak salah tentang cara kamu mengatasi rasa malasmu, tapi lebih baik kamu membaca, kan? Yah, setidaknya jika hari ini tulisanmu tidak bertambah, disisi lain pengetahuan atau malah idemu yang bertambah."Â
"Tapi saya bingung, Raag, kenapa kamu terobsesi dengan uang? Setiap masalah mu tidak jauh dari uang dan uang. Orangtua mu bisa memberikan uang untuk mu kan?"
"Ya, orangtuaku mampu membiayai ku. Mungkin ini licik, Pak Guru, tapi uang membuat sesuatu jadi lebih mudah, walaupun uang hanya perantara tetap kemudahan datang dari Tuhan."Â
"Aku tahu kamu anak baik, jangan sampai keinginanmu untuk memiliki uang banyak melalaikan dan membutakan matamu. Kebahagiaan tidak selalu datang dari uang, kamu tahu itu!"Â