Mohon tunggu...
Nurhidayah
Nurhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

"Membacalah dan menulis, bentuk peradaban maju di dalam pola pikirmu." - Instagram: hayzdy Linkedin: www.linkedin.com/in/nurhidayah-h-23aab8225

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Algoritma Kebiasaan

30 Januari 2023   14:24 Diperbarui: 30 Januari 2023   14:29 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

'Kamu dituntun berdasarkan apa yang biasa kamu lakukan, jika kamu memupuk kebiasaan baik, maka kamu kan menemukan yang baik pula begitupun sebaliknya. Disana kamu harus bisa mengendalikan diri, di kota sebesar itu, jika kamu tidak mampu tegas kamu akan lalai dalam banyak hal. Ingat ya!' pesan seseorang sebelum Alma berangkat meninggalkan rumah.

"Al, seusai ujian akhir kita jalan-jalan, yuk," ajak Sukma. 

"Eng, aku nggak bisa, Sukma, harus langsung pulang kampung," ujar Alma, kembali fokus membaca buku Perkembangan Peserta Didik di tangannya. 

"Kok cepat banget sih pulangnya, Al?" tanyanya, beralih menatap Alma menunggu respon.

"Ya gimana ya, Ma, aku nggak ada waktu jalan-jalan, harus pulang cepat," pungkas Alma, menatap Sukma dengan wajah meminta pengertian.

"Al, kamu tuh juga perlu refreshing tahu! apa nggak stres habis ujian langsung pulang dengan rutinitas yang membosankan?" oceh Sukma tertahan, mereka sedang di perpustakaan untuk belajar bersama. 

Sukma berbisik tanpa henti, menasehati Alma yang hanya menghabiskan waktu di kost maupun di ruang kelas, dan perpustakaan. Alma mendengarkan, tapi lebih fokus membaca. 

"Refreshing ku cukup pulang ke rumah, Sukma, aku nggak biasa jalan-jalan berbaur sama banyak orang, malah bikin makin pusing," jujur Alma kemudian, menginterupsi Sukma yang siap berbicara.

"Lagi pula, aku nggak suka habisin uang secara percuma, lebih tepatnya nggak enak sama orang tua yang sudah kerja keras tapi aku malah hambur-hamburin untuk sesuatu yang nggak terlalu bermanfaat buatku," tambah Alma, lantas melirik Sukma yang terdiam. 

Sebagai seseorang yang lahir di tengah keluarga sederhana, Alma tidak pernah merasa kekurangan, apapun yang ia inginkan selalu dipenuhi kedua orangtuanya, tapi walaupun seperti itu, ia juga tidak suka menghamburkan uang walaupun orang tuanya juga tidak keberatan jika sesekali Alma melakukannya. 

Menurut Alma, "kita nggak akan pernah kekurangan jika kita menempatkan dan menggunakan sesuatu sesuai kadarnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun