Mohon tunggu...
Nurhidayah
Nurhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

"Membacalah dan menulis, bentuk peradaban maju di dalam pola pikirmu." - Instagram: hayzdy Linkedin: www.linkedin.com/in/nurhidayah-h-23aab8225

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bedebah, si Mulut Manis

27 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 28 Januari 2023   05:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya . . . .

Negeri ini engkau cinta

Kau junjung tinggi harkat martabatnya

Kau agungkan tanah airnya

Lihatlah, perangaimu berhias malaikat

Hadap khalayak, tak ada cacat

Janji, kau tundukkan kepala-kepala

tanpa pilihan

Harapan itu . . . .

Menggantung semu di benak pengais kasih

Berbangga pada pimpinan yang bercakap pasti 

Lafadz itulah yang melenguhkan nurani

Tapi, inilah negeri terkasih 

bersemayam kedok perusuh 

di jantung, tumpuan jutaan hulu 

Yang termakan janji bualan

Meredup sebab harapan nista

Yang mengayomi, lalai oleh kuasa

Jatuh binaannya, 

tegap sendiri ia muntahkan ocehan empati

Terbengkalai negeri ini

Kuasa, menghardik negeri pribumi 

Enyahlah, kau si bedebah . . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun