Mohon tunggu...
Nur Haya
Nur Haya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bibliophile

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Menjadi Jago Kandang Tidak Selamanya Buruk?

10 September 2024   10:50 Diperbarui: 10 September 2024   11:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Water Lilies (Nympheas) by Claude Monet. Year: 1908(Sumber: https://www.topofart.com/artists/Monet/art-reproduction/10742/Water-Lilies-Nympheas.php)

Salon mirip dengan universitas anggota Ivy League. Di sanalah tempat reputasi dibangun. Dan yang membuatnya istimewa adalah sifat selektifnya. Ada kira-kira tiga ribu pelukis dengan "reputasi nasional" di Prancis pada 1860-an, dan masing-masing menyerahkan dua atau tiga karya terbaik ke Salon, sehingga artnya juri harus memilih dari segunung karya. Lebih banyak yang ditolak. Lulus itu sangat luar biasa. "Salon adalah medan pertempuran sesungguhnya," kata Manet. "Di sanalah orang mengukur diri" Dari semua Impresionis, dialah yang paling yakin akan nilai Salon, Kritikus seni Theodore Duret, satu lagi anggota lingkar Guerbois, setuju. "Kamu perlu satu langkah lagi," tulis Duret kepada Pissarro pada 1874. "Yaitu berhasil mendapatkan pengenalan publik dan diterima oleh semua pedagang dan pencinta seni... Saya mendorongmu untuk berpameran; kamu harus berhasil membuat keramaian, menampik dan menarik kritik, serta menghadapi masyarakat luas." 

Tapi hal-hal yang membuat Salon sangat menarik-selektif dan bergengsi-juga membuatnya bermasalah. Palais adalah bangunan raksasa sepanjang 270 meter dengan gang tengah setinggi dua tingkat. Salon bisa menerima tiga atau empat lukisan, dan lukisan-lukisan itu digantung dalam empat tingkat, mulai dari dekat lantai sampai dekat langit-langit. Lukisan yang disukai semua juri dengan suara bulat digantung di ketinggian pandangan mata. Jika lukisan "dilangitkan"-digantung dekat langit-langit-nyaris mustahil melihatnya (Salah satu lukisan Renoir pernah dilangitkan di depotoir.) Tak ada pelukis yang boleh mengirim lebih dari tiga karya. Pengunjung yang datang kadang banyak sekali. Salon adalah Kolam Besar Tapi sukar menjadi apa pun di Salon selain Ikan Kecil.

Pissarro dan Monet membantah Manet. Mereka pikir lebih masuk akal menjadi Ikan Besar di Kolam Kecil. Jika berjalan sendiri dan mengadakan pameran sendiri, kata mereka, mereka tak bakal diikat aturan ketat Salon, yang menganggap Olympia keterlaluan dan memberi medali kepada lukisan prajurit dan gadis menangis. Dan mereka tak bakal lenyap di tengah kerumunan, karena tak bakal ada kerumunan. Pada 1873, Pissarro dan Monet mengusulkan kelompok Impresionis mendirikan perkumpulan bernama Societe Anonyme Cooperative des Artistes Peintres, Sculpteurs, Graveurs (Serikat Kerja Sama Anonim Seniman Lukis, Ukir, Pahat). Tak bakal ada kompetisi, juri, dan medali. Tiap seniman bakal diperlakukan setara. Semua orang ikut, kecuali Manet.

                                                                                     

Water Lilies (Nympheas) by Claude Monet. Year: 1908(Sumber: https://www.topofart.com/artists/Monet/art-reproduction/10742/Water-Lilies-Nympheas.php)
Water Lilies (Nympheas) by Claude Monet. Year: 1908(Sumber: https://www.topofart.com/artists/Monet/art-reproduction/10742/Water-Lilies-Nympheas.php)

Grup Impresionis mendapat ruang di Boulevard des Capucines, di lantai atas bangunan vang baru saja ditinggalkan oleh seorang fotografer. Ruang itu berupa serangkaian kamar kecil dengan dinding merah-cokelat. Pameran para Impresionis dibuka pada 15 April 1874 dan berlangsung selama satu bulan. Tiket masuknya seharga satu franc. Ada 165 karya seni yang dipamerkan, termasuk tiga karya Cezanne, sepuluh karya Degas, sembilan karya Monet, lima karya Pissarro, enam karya Renoir, dan lima karya Alfred Sisley-sedikit sekali dibandingkan jumlah karya yang digantung di dinding Salon. Di pameran mereka, para Impresionis dapat menampilkan sebanyak mungkin lukisan semaunya, dan menggantung lukisan di tempat yang memudahkan orang melihat. "Kelompok Impresionis hilang di tengah hanyak sekali lukisan Salon, kalaupun berhasil diterima," tulis ahli sejarah seni Harrison White dan Cynthia White. "Dengan pameran kelompok independen, mereka dapat merebut perhatian masyarakat."

Tiga ribu lima ratus orang menghadiri pameran-175 pada hari pertama, dan itu cukup untuk mendatangkan perhatian kritis. Tidak semuannya positif, ada yang berkata para Impresionis mengisi pistol dengan cat lalu menembakkannya ke kanvas. Tapi itu bagian kedua dalam Ikan Besar-Kolam Kecil. Pilihan Ikan Besar Kolam Kecil boleh jadi dicela pihak luar, tapi Kolam Kecil merangkul mereka yang ada di dalam. Di Kolam Kecil ada dukungan dari komunitas dan pertemanan-dan menjadi tempat di mana inovasi dan individualitas tak dicela. "Kami mulai mendapat tempat," tulis Pissarro penuh harap kepada seorang teman. "Kami sudah berhasil menyusup dan memancangkan bendera kecil kami di tengah masyarakat." Tantangan mereka adalah "maju tanpa mengkhawatirkan opini". Dia benar. Dengan berjalan sendiri, para Impresionis menemukan identitas baru. Mereka merasakan kebebasan kreatif yang baru, dan tak lama kemudian dunia luar mulai memperhatikan. Dalam sejarah seni modern, tak pernah ada pameran yang lebih terkenal atau penting. Jika mencoba membeli lukisan yang pernah ada di pameran Impresionis pertama, Anda perlu mengeluarkan lebih dari semiliar dolar.

Hikmah dari cerita para Impresionis adalah ada tempat dan waktu ketika menjadi Ikan Besar di Kolam Kecil itu lebih baik daripada Ikan Kecil di Kolam Besar, ketika kelemahan karena menjadi pihak luar di lokasi sampingan ternyata bukan kelemahan. Pissarro, Monet, Renoir, dan Cezanne membandingkan gengsi dan kesempatan untuk tampil, selektif lawan kebebasan, dan memutuskan bahwa biaya Kolam Besar terlalu besar.

Sumber Cerita:  Buku Terjemah David and Goliath oleh Malcolm Gladwell, Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun