Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di SMAN 1 Tongas yang memiliki dedikasi tinggi dalam mendidik dan menginspirasi generasi muda. Saya memiliki pengalaman mengajar yang beragam, termasuk mengajar mata pelajaran PAI dan berperan aktif dalam berbagai program Adiwiyata dan Remaja Musholla. Saya juga memiliki keahlian khusus dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus dan mengajar mengaji anak tuna rungu menggunakan metode A MA BA. Saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi unik yang harus digali dan dikembangkan. Dalam menjalankan peran saya, saya selalu berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pelatihan formal maupun pengalaman praktis. Tujuan saya adalah untuk tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter siswa agar mereka dapat menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

P5 SMA Negeri 1 Tongas Bertujuan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha, Demokrasi Sehat, dan Tekhnologi Ramah Lingkunganhat

19 September 2024   13:38 Diperbarui: 19 September 2024   13:42 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Puncak P5 SMA Negeri 1 Tongas Bertujuan Untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha, Demokrasi Sehat, dan Teknologi Ramah Lingkungan"

SMA Negeri 1 Tongas kembali menggelar kegiatan puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kamis, 19 September 2024, yang berlangsung dengan meriah dan antusiasme tinggi dari para siswa. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas X, XI, dan XII dengan tema-tema yang berbeda sesuai dengan jenjang kelasnya.

Kelas X mengusung tema Kewirausahaan dan Kearifan Lokal yang berfokus pada pengembangan keterampilan kewirausahaan yang diintegrasikan dengan kearifan lokal. Mereka berperan sebagai wirausahawan muda dengan menjual berbagai makanan khas Indonesia seperti nasi pecel Jawa, gado-gado, sate Madura, tahu tek, nasi kuning, dan tahu campur. Selain itu, minuman tradisional seperti es lemon tea, es dawet, es teh manis, ronde wedang jahe, es kopyor, sinom, dan es kuwut turut dijual. 

Tidak ketinggalan aneka camilan khas Nusantara seperti kalochi, klepon, lumpia, cenil, pukis, dan bola-bola ubi. Setiap kelas dihias layaknya mini caf, sehingga siswa tidak hanya belajar menjual produk tetapi juga belajar tentang estetika dan pelayanan kepada pelanggan, hal ini menciptakan suasana yang menarik bagi para pengunjung. Kegiatan ini mengajarkan mereka untuk mengembangkan kreativitas, kerja tim, dan keterampilan bisnis praktis.di bawah bimbingan Ibu Ika Mayantika dan Ibu Elvia Nur Anita.

Salah satu siswa kelas X mengungkapkan kegembiraannya, "Senang sekali karena semua dagangan kami laris manis. Meski capek, rasanya terbayar dengan terjual habisnya makanan dan minuman yang kami jual," tuturnya dengan penuh semangat.

salah satu menu di mini cafe/dokpri
salah satu menu di mini cafe/dokpri

Sementara itu, kelas XI berfokus pada tema Suara Demokrasi dengan kegiatan pemilihan ketua OSIS yang dikemas seperti Pemilu. Setiap kelas berperan sebagai panitia penyelenggara pemilihan ketua OSIS. Mereka belajar langsung mengenai proses demokrasi, mulai dari pembuatan TPS (Tempat Pemungutan Suara), mengelola daftar pemilih, hingga menghitung suara. 

Melalui simulasi ini, siswa memahami pentingnya partisipasi dalam demokrasi serta tanggung jawab dalam menjalankan pemilihan yang adil dan transparan. Tema ini memberikan pengalaman yang membentuk kesadaran politik dan tanggung jawab sosial sejak dini.Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Ibu Emy Andriyanti dan Bapak Moh. Suyit. 

Dalam kegiatan ini terdapat 7 TPS yang tersebar di lingkungan sekolah, dengan tiga kandidat ketua OSIS: Satria Kevin Pratama, M. Viky Al Fahrizi, dan Anandita Floriza Gita Sucipto. Pemilihan ini berjalan lancar, dengan antusiasme tinggi dari para siswa. Rizty, siswi yang bertugas di TPS 02, menyampaikan, "Alhamdulillah, pemilihan di TPS 02 berjalan lancar dan tidak ada yang golput. Persiapannya memang agak repot, tapi semua terbayar saat hari H."

TPS 02/dokpri
TPS 02/dokpri

Hasil pemungutan suara menetapkan Satria Kevin Pratama sebagai Ketua Umum, Muhammad Viky Al Fahrizi sebagai Ketua 1, dan Agustin Putri Nabila sebagai Ketua 2.

Di sisi lain, kelas XII berfokus pada tema Rekayasa dan Teknologi Hidup Berkelanjutan dengan membuat pupuk kompos. di mana mereka fokus pada pembuatan pupuk kompos. Kegiatan ini mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos. 

Dalam proses ini, siswa belajar tentang teknologi pengolahan limbah serta mengembangkan keterampilan teknis dan perhitungan yang tepat untuk menghasilkan pupuk berkualitas. 

Meskipun terdapat tantangan dalam menakar komposisi kompos, mereka dapat mengatasinya dengan bimbingan yang baik dari para guru. Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu Isni Wiji Astutik dan Bapak Bowo Siswandoko. 

Meskipun terdapat sedikit kendala seperti tong yang pecah dan kesulitan siswa dalam menakar komposisi kompos yang tepat, proses pembuatan pupuk kompos tetap berhasil. "Alhamdulillah, pembuatan pupuk kompos ini berjalan lancar meski ada sedikit hambatan. Berkat pendampingan yang maksimal, semua bisa diatasi," ujar Ibu Isni dan Bapak Bowo.

Proses Pembuatan Kompos/dokpri
Proses Pembuatan Kompos/dokpri

Selain siswa, guru-guru dan staf Tata Usaha SMA Negeri 1 Tongas juga turut meramaikan acara ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai pembeli dalam kegiatan kewirausahaan kelas X, tetapi juga berpartisipasi dalam pemilihan ketua OSIS dengan menggunakan hak pilih mereka. Kehadiran dan dukungan penuh dari para guru dan staf Tata Usaha semakin menambah semarak kegiatan puncak P5 ini.

Bapak/ Ibu Guru Dan staf TU turut berpartisipasi dalam pemungutan suara/dokpri
Bapak/ Ibu Guru Dan staf TU turut berpartisipasi dalam pemungutan suara/dokpri

Setiap jenjang memiliki tema yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berbagai aspek, mulai dari kewirausahaan, partisipasi dalam demokrasi, hingga kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan akademis tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan hidup yang relevan dan bermanfaat di masa depan

Kegiatan puncak P5 ini merupakan bentuk nyata dari implementasi pendidikan yang mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan kemandirian, sesuai dengan profil pelajar Pancasila. SMA Negeri 1 Tongas berhasil mengemas pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermakna bagi para siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun