Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Editor - Peminat sastra

Peminat sastra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

My First Solo Traveling: Taman Bunga Nusantara

28 Oktober 2014   10:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:28 9520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_369858" align="aligncenter" width="504" caption="Taman prancis, salah satu taman di TBN. (Dokumentasi pribadi)"][/caption]

Setelah lama penasaran merasakan sensasi ber-solo traveling, Minggu (26/10) saya memutuskan untuk mengunjungi Taman Bunga Nusantara (TBN) di Cianjur. Pukul delapan pagi saya berangkat dari tempat saya di Slipi, Jakarta, menuju Stasiun Tanah Abang. Untuk tujuan Stasiun Bogor, saya dikenai tarif tiket seharga Rp 4.500,00. Pukul 10.00 WIB sampailah saya di Stasiun Bogor. Berbekal info dari hasil pencarian di Google, saya naik angkot 03 Baranangsiang-Bubulak. Maksud hati turun di Terminal Baranangsiang. Tapi di tengah perjalanan, seorang penumpang bertanya kepada penumpang lainnya yang tampaknya orang Bogor. Kebetulan rute yang ditanyakannya sama dengan tujuan saya. Orang Bogor itu lalu menyarankan si penumpang itu dan saya untuk berhenti di pertigaan tempat mini colt jurusan Bogor-Cianjur ngetem. Saya membayar Rp 3.000,00 kepada si sopir angkot. Duh, saya lupa bertanya nama jalan saya berhenti.

Di mini colt, saya berdesak-desakan dengan penumpang lainnya dan dimintai ongkos Rp 25.000,00. Saya dengar seorang penumpang mengeluhkan ongkos yang kemahalan. "Si preman" yang memintai ongkos, bukan sopir, berkilah, "Ini kan hari libur." Saya yang mengangsurkan uang Rp 20.000,00 sambil bilang, "Pasar Cipanas," langsung dimintai tambahannya, "Lima ribu lagi, Neng. Jauh-dekat sama." Duh, mahal bener. Namun, harga tiket itu langsung bisa saya maklumi karena ternyata perjalanannya lama, dua jam. Semilir hawa dingin Bogor mulai terasa ketika mini colt memasuki jalan tol. Semakin lama, pemandangan berganti menjadi pemandangan perbukitan, deretan hotel dan papan-papan pemberitahuan sewa villa. Melewati Cisarua, mini colt yang saya tumpangi memang melewati kawasan wisata Puncak.

Di sebuah pertigaan sebelum Pasar Cipanas, yang lagi-lagi saya lupa tanyakan nama tempatnya, saya disarankan oleh seorang bapak-bapak yang duduk di sebelah saya untuk turun dan naik angkot Cipanas-Mariwati. Setelah menempuh perjalanan kurang dari setengah jam, melewati jalan berbatu, saya pun sampai di TBN pada pukul satu siang. Tidak sulit menemukan taman bunga ini walaupun belum pernah ke sini sebelumnya. Untuk ongkos angkot ini, saya dikenai Rp 4.000,00.

Memasuki kawasan TBN, sebagai blogger, tentu saja saya langsung jeprat-jepret, hehe.... Mobil-mobil berderet hampir memenuhi area parkir. Ternyata tujuan wisata di tempat terpencil ini didatangi banyak wisatawan. Saya pikir jumlah pengunjungnya takkan sebanyak itu.

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Papan nama Taman Bunga Nusantara. (Dokumentasi pribadi)"]

14144307231981286644
14144307231981286644
[/caption]

[caption id="attachment_369832" align="aligncenter" width="504" caption="Parkiran mobil hampir penuh, tapi ternyata jumlah wisatawan yang berkunjung tergolong lagi sedikit. (Dokumentasi pribadi)"]

1414430805606090828
1414430805606090828
[/caption]

[caption id="attachment_369872" align="aligncenter" width="504" caption="Bangunan bagian depan TBN. (Dokumentasi pribadi)"]

14144365131492448415
14144365131492448415
[/caption]

Harga tiket masuk ke taman ini Rp 30.000,00. Kalau mau berkeliling taman dengan trem, cukup menambah Rp 10.000,00. Begitu masuk ke area taman, pengunjung langsung disambut oleh kolam panjang yang gemericik airnya terasa menyejukkan hati. Ditambah sejauh mata memandang, pemandangan hijau dan warna-warni bunga terbentang. Rasanya seperti memasuki dunia lain. Hehe.. lebay ya. Tapi memang rasanya menakjubkan melihat hamparan luas bunga dan bunga-bunga di permukaan patung-patung binatang seperti dinosaurus dan merak, dalam ukuran raksasa pula. Sengatan matahari tengah hari tidak begitu terasa di taman ini.

[caption id="attachment_369836" align="aligncenter" width="504" caption="Begitu masuk area taman, langsung disambut kolam yang menyejukkan mata ini. (Dokumentasi pribadi)"]

14144309672041072585
14144309672041072585
[/caption]

Tidak jauh dari kolam penyambut itu, saya dapati papan petunjuk jalan. Wah, terbayang luasnya taman yang diresmikan Presiden Soeharto pada 10 September 1995 ini. Di taman ini memang tumbuh bunga-bunga dari seluruh dunia. Luasnya 23 hektar dan ada 49 titik lokasi. Di antara 49 titik lokasi itu adalah taman-taman dengan gaya berbeda, misalnya taman jepang, taman mediterania, taman prancis, taman bali, taman mawar, taman palem, taman labirin, taman amerika, dan taman air. Ada pula green house, area bermain anak, area piknik, dan musical fountain. Selain itu, tersedia pula restoran-restoran dan gerai hotdog di beberapa titik. Di gerai ini saya beli Minute Minude Pulpy Orange seharga Rp 10.000,00. Pastinya masih ada titik-titik yang belum saya sebutkan. Anda bisa membaca selengkapnya di www.tamanbunganusantara.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun