Tapi tidak semua orang memiliki prioritas hidup mapan yang sama, walaupun semua pasti ingin hidup mapan dan mandiri. Prioritas dan keinginan sedikit berbeda. Ada orang yang nyaman dengan hidup sederhana, tidak pusing memikirkan merek A, B C yang tidak dimilikinya, tidak masalah jika masih beroda dua kemana-mana.Â
Tapi orang ini bahagia dengan berkumpul dengan banyak orang yang membutuhkan atau bahagia jika mampu memberdayakan sekelompok orang. Jelas, prioritasnya berbeda dengan orang yang sebelumnya.
Jadi, tolonglah. Berhenti membanding-bandingkan apa yang dimiliki seseorang dengan usianya dengan pencapaiannya. Prioritas kita berbeda. Kamu yang berusia 26 tahun sudah memiliki benda ini dan itu, jelas berbeda dengan dia yang berusia 36 tahun yang memiliki si anu dan si anu, atau mereka yang memiliki jejak di sini dan di sana, atau kalian yang sudah melakukan ini dan itu. Apa yang membuat  bahagia setiap orang jelas berbeda. Hal yang membuatmu bahagia, belum tentu mampu membuat orang lain bahagia.
Belakangan ini kerap kali, saya menemukan orang-orang yang membanggakan pencapaian dirinya dan membandingkan atau cenderung memandang rendah pencapaian orang lain. Hanya karena tidak memahami setiap manusia itu unik. Hanya cenderung kasihan sama orang-orang seperti ini. Saya menduga, mungkin mainnya kurang jauh. Tapi bisa jadi juga, tingkah lakunya itu yang membuatnya bahagia. Bisa jadi. Dan orang seperti saya tidak perlu ambil pusing untuk itu.
Semoga kamu tahu apa yang membuatmu bahagia, sehingga kamu memiliki prioritas dalam hidupmu. Lalu kita berbagi cerita tentang bagaimana hal-hal itu membuat kita bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H