Mohon tunggu...
NUR HALIMAH ANGGRAENI
NUR HALIMAH ANGGRAENI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UAD

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kisah Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Mengisi Waktu Saat Pandemi

16 Juli 2021   00:06 Diperbarui: 16 Juli 2021   00:40 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Share testimony dari pelanggan

Untuk membangun kepercayaan calon konsumen maka kalian harus memberikan bukti, salah satu bukti yang bagus untuk meyakinkan calon konsumen yaitu dengan memberikan testimony dari pelanggan. Disarankan untuk mengunggah testimony melalui Instagram Story kemudian masukkan pada highlights, hal itu dilakukan agar tidak merusak feed Instagram.

Masih banyak aplikasi sosial media yang dapat digunakan untuk melakukan banyak hal lainnya.

Menurut pengalaman saya dalam kehidupan sehari hari menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, saya merasa ditemani sekaligus diperbudak. Dengan adanya perkembangan teknologi di dunia yang semakin pesat, saya merasakan banyak hal posistif yang dapat diambil, saya dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang tua ketika berjauhan, dapat berkomunikasi dengan teman dekat saya ketika berjauhan, dapat dengan mudah berkomunikasi dengan pacar ketika berjauhan. Pokoknya kalau berkomunikasi dapat dengan mudah dilakukan, tidak ada hambatan ruang dan waktu, dapat mengirim kabar, bertanya sesuatu atau hanya sekadar basa basi, tidak khawatir walaupun sudah malam. 

Hal lain yang dapat saya lakukan yaitu belajar melalui internet, banyak hal baru yang dapat saya lihat dan pelajari melalui internet. Saya juga melakukan kuliah melalui media daring, karena memang keputusan dari pihak kampus melakukan seluruh pembelajaran melalui daring karena adanya pandemic Covid 19 yang terjadi sudah hampir dua tahun. Karena adanya pandemic yang tidak kunjung berakhir itu dan bahkan semakin parah, semakin banyak jumlah orang yang terinfeksi dan semakin banyak orang yang meninggal. Bahkan saat ini diadakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kebijakan tersebut dilakukan untuk menekan jumlah orang yang terinfeksi. Dengan diadakannya kebijakan tersebut saya tidak keluar dari rumah selama seminggu terakhir. Kalau sebelumnya saya kadang keluar untuk membeli makan siang kemudian dibawa pulang ke rumah, kalau sekarang benar benar tidak keluar rumah. Menu makan siang dan malam seadanya, telur, nugget, tempe, tahu, mie instan, tinggal divariasikan.

Sisi positif lainnya yang dapat saya terima yaitu mengisi kebosanan yang muncul karena setiap hari hanya di rumah. Saya biasanya mengisi kebosanan dengan bermain game online, saya bisa menghabiskan waktu berjam jam untuk bermain game online tapi biasanya kurang lebih 4 jam dalam satu hari, biasanya berhenti karena baterai handphone habis, atau sudah bosan kalah atau bisa juga karena koneksi internet sedang tidak stabil. Selain bermain game online biasanya saya mengisi waktu dengan menonton video di TikTok atau Youtube, banyak video menarik yang tersedia dalam kedua aplikasi tersebut, banyak konten yang mengedukasi juga. Selain itu palingan saya mengisi waktu dengan membaca komik di Webtoon.

Sisi negatif yang saya terima dari mengakses teknologi informasi dan komunikasi yaitu saya menjadi kurang produktif, keseharian saya hanya dihabiskan untuk bermain handphone dan tidur, saya jarang membersihkan rumah, jarang belajar, keseharian hanya berbaring di kasur. Tapi mau bagaimana lagi, pandemic sedang merebak, banyak kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan kita untuk tetap di rumah, selalu jaga kondisi dan kesehatan. Kita diharuskan untuk di rumah, jadi kita memang disuruh supaya tidak produktif. 

Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan saat hanya di rumah. Kita dapat merawat diri supaya terlihat lebih menarik. Kita dapat mencari tips yang tersedia dalam berbagai platform media sosial kemudian kita mempraktekkannya saat di rumah, tetapi itu juga membutuhkan modal untuk membeli barang barang yang diperlukan. Kita dapat mencoba berbagai masker wajah atau mencoba berbagai skin care yang sedang banyak diperbincangkan, hal tersebut dapat dilakukan oleh orang orang yang mempunyai uang yang cukup dan mempunyai tekat yang kuat untuk glowing tetapi tidak berlaku bagi saya. Saya sangat tertarik untuk menjadi glowing, lebih menari, good looking, tetapi saya tidak mempunyai cukup modal untuk membeli berbagai skin care, tekat saya juga tidak kuat, saya lebih suka bermain game dan rebahan. Ketika mempunyai cukup uang, saya malah lebih memilih untuk membelanjakannya jajanan pinggiran, seperti cilok, kebab, boba, batagor, dan sebagainya. 

Sekian cerita saya kali ini terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun