Beberapa teman saya menyarankan agar saya pergi ke dokter atau ke orang pintar. Bukan tidak ingin sembuh, saya takut tau fakta selanjutnya jika saya pergi berobat. Wkwkwk. Selagi saya masih bisa beraktivitas normal, dan bisa saya atasi sendiri jadi tidak perlu ke dokter dulu.
Itulah kesalahan saya, saya memendamnya sendirian bahkan orang tuapun tidak tau. Kalau diantara kalian yang membaca artikel ini dan punya pengalaman serupa boleh sharing di kolom komentar yaa.
Saya sendiri membenarkan bahwa sebagian orang menganggap mitos soal sleep paralysis adalah gangguan makhluk halus. Dikutip dari halodoc,
"Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Psychological Science menyebutkan bahwa sensasi panik saat sleep paralysis terjadi justru akan membuat seseorang semakin tertekan. Bahkan, jika kamu menganggap kalau sleep paralysis yang kamu alami karena "ketindihan" makhluk halus, ini bisa membuat kejadian sleep paralysis sebagai suatu pengalaman yang mengerikan dan traumatis"
Sleep paralysis merupakan bagian dari fase tidur yang belum sempurna, fenomena ini akan berakhir seiring berjalannya waktu. Saya yakin bahwa semua yang terjadi dalam tubuh bisa kita atur dan perbaiki. Sleep paralysis atau ketindihan memang bisa di jelaskan secara ilmiah, namun yang saya alami selalu berkaitan dengan mahkluk halus, jadi keduanya saling berkaitan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H