Mohon tunggu...
nurhalifah
nurhalifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi saya main voli ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori belajar sosial Albert Bandura

17 Januari 2025   20:40 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:40 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Albert Bandura, seorang psikolog Kanada-Amerika, mengembangkan teori belajar sosial yang menekankan bahwa pembelajaran terjadi melalui pengamatan, peniruan, dan interaksi sosial. Teori ini memperluas pendekatan tradisional tentang pembelajaran, yang sebelumnya lebih menekankan pada pengalaman langsung melalui penguatan atau hukuman, seperti dalam teori behaviorisme. Bandura menekankan bahwa manusia belajar tidak hanya dari pengalaman langsung, tetapi juga melalui observasi terhadap perilaku orang lain.

---

Prinsip Utama Teori Belajar Sosial

1. Pembelajaran Observasional (Observational Learning):

Manusia dapat belajar dengan mengamati perilaku orang lain, tanpa harus mengalaminya langsung.

Model, atau orang yang diamati, memainkan peran penting dalam pembelajaran ini.

2. Pemodelan (Modeling):

Pemodelan adalah proses meniru perilaku yang diamati.

Pemodelan efektif jika model yang diamati menarik, dihormati, atau memiliki status tinggi.

3. Proses Mental dalam Pembelajaran:

Bandura menekankan bahwa pembelajaran melibatkan proses kognitif, seperti memperhatikan, memahami, dan mengingat.

Proses ini menunjukkan bahwa manusia bukan sekadar makhluk pasif yang merespons rangsangan, tetapi aktif dalam mengolah informasi.

4. Penguatan dan Hukuman:

Bandura mengakui peran penguatan dan hukuman, tetapi ia menekankan bahwa efeknya bisa bersifat langsung (melalui pengalaman) atau tidak langsung (melalui pengamatan).

5. Efikasi Diri (Self-Efficacy):

Salah satu kontribusi besar Bandura adalah konsep efikasi diri, yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mencapai tujuan tertentu.

Efikasi diri memengaruhi motivasi, usaha, dan ketekunan individu dalam belajar atau menghadapi tantangan.

---

Empat Tahap dalam Pembelajaran Observasional

Bandura mengidentifikasi empat tahap dalam proses belajar melalui pengamatan:

1. Perhatian (Attention):

Individu harus memperhatikan perilaku model agar dapat mempelajarinya.

Faktor seperti kejelasan perilaku model, relevansi perilaku dengan kebutuhan individu, dan daya tarik model memengaruhi tingkat perhatian.

2. Retensi (Retention):

Setelah memperhatikan, individu harus dapat mengingat perilaku tersebut.

Retensi melibatkan proses mental, seperti menyimpan informasi dalam bentuk gambaran mental atau kata-kata.

3. Reproduksi (Reproduction):

Individu mencoba mereproduksi atau meniru perilaku yang diamati.

Kemampuan fisik dan mental individu memengaruhi keberhasilan reproduksi ini.

4. Motivasi (Motivation):

Motivasi diperlukan untuk mendorong individu meniru perilaku.

Motivasi dapat berasal dari penguatan langsung, penguatan tidak langsung (melalui model), atau kepuasan intrinsik.

---

Eksperimen Boneka Bobo

Eksperimen terkenal Bandura, Boneka Bobo, menunjukkan bagaimana anak-anak belajar melalui pengamatan:

Anak-anak yang melihat model dewasa bertindak agresif terhadap boneka Bobo cenderung meniru perilaku agresif tersebut.

Eksperimen ini menunjukkan bahwa perilaku agresif dapat dipelajari melalui pengamatan, bahkan tanpa adanya penguatan langsung.

---

Konsep Penting dalam Teori Belajar Sosial

1. Modeling:

Perilaku yang diamati dari orang lain, baik secara langsung maupun melalui media, memengaruhi pembelajaran.

2. Efikasi Diri:

Individu yang percaya pada kemampuannya lebih mungkin untuk mencoba, bertahan, dan berhasil dalam tugas tertentu.

3. Pembelajaran Melalui Media:

Bandura juga menunjukkan bahwa media, seperti televisi dan internet, memainkan peran besar dalam menyampaikan model perilaku.

---

Aplikasi Teori Belajar Sosial

1. Pendidikan:

Guru dapat menjadi model positif bagi siswa dengan menunjukkan perilaku yang diharapkan, seperti kerja keras dan rasa hormat.

Metode pembelajaran berbasis observasi, seperti simulasi atau demonstrasi, memanfaatkan prinsip teori ini.

2. Lingkungan Kerja:

Pemimpin yang memberikan contoh perilaku profesional dapat memengaruhi bawahan untuk mengikuti perilaku yang sama.

3. Pengasuhan Anak:

Orang tua yang menjadi teladan perilaku positif, seperti kejujuran dan empati, dapat membantu anak belajar nilai-nilai tersebut melalui observasi.

4. Media dan Perilaku Sosial:

Program televisi atau konten media yang menunjukkan perilaku prososial dapat memengaruhi penonton untuk meniru perilaku positif.

---

Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Sosial

Kelebihan:

Mengintegrasikan aspek kognitif, sosial, dan lingkungan dalam pembelajaran.

Memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana perilaku dipelajari.

Relevan dalam era modern dengan meningkatnya pengaruh media terhadap perilaku.

Kekurangan:

Tidak sepenuhnya menjelaskan bagaimana emosi atau motivasi intrinsik memengaruhi pembelajaran.

Kurang memperhatikan perbedaan individual dalam kemampuan belajar melalui observasi.

Kesimpulan

Teori belajar sosial Albert Bandura menekankan bahwa pembelajaran adalah proses yang kompleks, melibatkan pengamatan, proses mental, dan motivasi. Teori ini menunjukkan bagaimana individu belajar dari lingkungannya, termasuk melalui interaksi dengan orang lain dan media. Dengan pemahaman ini, teori Bandura memiliki aplikasi luas dalam pendidikan, pengasuhan, dan pengembangan diri, menjadikannya salah satu teori pembelajaran yang paling relevan hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun