Teori kecerdasan emosional (EQ) dari Daniel Goleman menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya. Teori ini terdiri dari lima komponen utama, yaitu: Empati, Kesadaran diri, Pengaturan diri, Motivasi, Keterampilan sosial.
Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri,Â
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi dan perasaan Anda sendiri, serta orang lain . Sebagai seorang manajer, Anda dapat menerapkan kecerdasan emosional untuk mencapai kesadaran diri, objektivitas, dan kesetaraan, semuanya demi meningkatkan hasil, budaya tempat kerja, dan kepuasan karyawan
Saat ini ia menjadi salah satu direktur Konsorsium Riset Kecerdasan Emosional dalam Organisasi di Universitas Rutgers . Ia menjadi anggota dewan Mind & Life Institute.
Seorang pemimpin yang unggul dalam kecerdasan emosional akan lebih efektif karena mereka sudah memiliki keterampilan utama yang dibutuhkan pekerjaan tersebut. Selain itu, mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri, tim mereka, dan bagaimana pikiran dan tindakan mereka memengaruhi kesuksesan .
Indikator kecerdasan emosional menurut para ahli, yaitu: Kesadaran diri, Pengaturan diri, Motivasi, Empati, Keterampilan sosial.Â
Indikator-indikator tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh Daniel Goleman.Â
Penjelasan indikator kecerdasan emosional
Kesadaran diri: Mengetahui kondisi diri sendiri, seperti kesukaan, sumber daya, dan intuisiÂ
Pengaturan diri: Mampu mengelola emosi dan desakan hati yang merusakÂ
Motivasi: Memiliki dorongan untuk berprestasi, berpikir positif, dan optimisÂ