8.) Misi ke-8 yaitu memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat."
Dalam 8 misi yang disampaikan namun ada salah satu yang menyinggung masalah perekonomian yaitu pada misi yang pertama.
Misi yang pertama memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air.
Kebutuhan pokok adalah hak dasar setiap warga negara ketersediaan dan kemudahan akses terhadap pangan, hunian, energi, dan air yang terjangkau adalah prasyarat bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Memenuhi kebutuhan dasar adalah langkah pertama negara untuk mewujudkan keadilan sosial bagi rakyatnya. Negara harus mewujudkan kemandirian pangan, ketahanan energi dan kedaulatan air untuk memastikan bangsa Indonesia mampu melanjutkan perbaikan kesejahteraan dalam jangka panjang. Khusus untuk pangan harus didorong" kemandirian", guna memastikan Indonesia (sebagai bangsa agraris) bekerja keras memaksimalkan potensi sumber daya untuk memproduksi pangan. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada impor produk pangan strategis, menekan risiko krisis pangan akibat dinamika global, dan sekaligus menyejahterakan para petani (mewakili sekitar 30% tenaga kerja) yang mayoritas belum sejahtera)
Dalam aspek kemudahan pangan sejumlah janji Amin adalah ketersediaan dan jangkauan pupuk  kemudian melakukan "Revolusi Agromaritim"agar petani tidak perlu memikirkan pasar dan harga jual serta membangun dan merevitalisasi jaringan dan logistik guna menaikkan produktivitas dan menurunkan harga produksi.
Namun masyarakat sekarang tidak membutuhkan sebuah ucapan janji-janji manis tetapi harus adanya bukti kerja nyata Agar masyarakat percaya bahwa visi misi yang diucapkan nyata adanya bukan hanya sekedar ucapan janji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H