Pendeknya, kota memberi semua yang dibutuhkan, untuk menjadi mahasiswa, dan untuk belajar menjadi manusia.
Karena itu, kuliah di Jogja bukan sekedar soal akreditasi kampus. Ini soal ruang pameran, senja di titik nol, tengah malam di alun-alun, stasiun kereta menuju ke mana saja, pertemuan-pertemuan tentang segala hal penting dan seputar omong kosong. Roda motor yang berputar dari satu diskusi ke diskusi, dari satu pentas ke pentas, satu festival ke festival, dari drama ke baca puisi, dari pameran ke pameran.
Jadi, sangat mengherankan jika ada mahasiswa yang menghabiskan waktunya dengan punya pacar ketika kuliah. Karena dia membuang kesempatan paling indah untuk dikenang: menjadi jomblo dan melihat bayangan hidupnya di tangga kampus...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H