Mohon tunggu...
nurhadi sucahyo
nurhadi sucahyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Membaca, Mendengar, Melihat, Menulis

Mulai dari Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah di Jogja Tak Hanya Soal Kampus

2 Maret 2022   12:06 Diperbarui: 2 Maret 2022   12:08 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke Jogja aja.....
Saya selalu punya jawaban yang sama, ketika seseorang meminta pendapat sebaiknya kuliah dimana...

Yang baik dan yang terbaik ada di kota ini. Mau swasta atau negeri. Yang pas-pasan tentu juga ada.

Mau kuliah apa saja ada. Dari Filsafat sampai Nuklir. Ngurusi mobil, kapal laut, pesawat terbang tersedia. Main gamelan, dalang, musik apapun, melukis, desain grafis, arsitektur, ilmu tanah, kehutanan, pertanian, perikanan. Pendeknya apa saja ada.

Tapi, bukan itu alasan utama untuk saran yang saya berikan.

Jogja memberikan suasana. Bukan hanya ruang kuliah, tetapi jauh lebih penting dari itu. Ruang kuliah kehidupan, dan hidup yang lebih berwarna.

Pameran buku lebih sering dibanding pameran mobil atau kulkas. Diskusi tentang apa saja ada. Komunitas apa saja ada. Seminar apa saja ada. Dari yang populer seperti politik, ekonomi, sampai yang sangat detil seperti soal pengeboran, peternakan bebek, atau membahas rekayasa nyamuk untuk membasmi DBD.

Di luar kampus segala hal ada. Mau jadi relawan? Bencana alam, penyelamatan hewan, pengumpulan dana, Bahkan kamu bisa menjadi relawan untuk memberi makan nyamuk di pusat penelitan.

Mau menjadi "kanan" sekali bisa, ada banyak organisasi keagamaan tersedia. Mau jadi "kiri" sekali juga boleh, banyak lembaga kajian dan penerbit buku untuk memuaskan. Kamu bebas ikut kajian di masjid kampus yang membahas jenis-jenis neraka, lalu di sore harinya ikut diskusi yang mempertanyakan apakah neraka benar-benar ada.

Kamis sore kamu tenggelam dalam tugas kuliah di co working space yang apik, lalu Jumat pagi berbaju kumal ikut demo petani yang menolak bandara. Tampil gaya dengan tas dan kacamata korea di kampus, lalu malamnya latihan nabuh gamelan di rumah budaya.

Nonton konser musik di kampus, setelah ngajar les bahasa Perancis. Pasang tato di bahu kiri, yang kelihatan pas pake kemben waktu ikut UKM tari. Rajin nonton pameran instalasi, meski selalu bergumam : ini maksudnya apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun