Mohon tunggu...
Nur Hadijah
Nur Hadijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, selamat datang. Terima kasih telah berkunjung ke profil saya !

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pemekaran Wilayah di Papua untuk Pemerataan Pembangunan terhadap Kesejahteraan Masyarakat Papua

27 Maret 2023   09:00 Diperbarui: 27 Maret 2023   09:22 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Joko Widodo lebih dikenal dengan sebutan Jokowi. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Jokowi adalah anak pertama dari empat bersaudara.

Jokowi menghabiskan pendidikan dasar hingga sekolah menengah di Solo, sedangkan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Di tahun 2005, Jokowi mencalonkan diri menjadi calon Walikota Solo yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan. Meskipun ia tidak memiliki pengalaman politik yang cukup, Jokowi akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang dan menjadi Walikota Solo.

Keberhasilannya memimpin Kota Solo kemudian membuat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Jokowi untuk maju ke Kursi Gubernur. Jokowi akhirnya resmi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok. Akhirnya pilkada putaran kedua berhasil membuat Jokowi-Ahok memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta 2012.

Di tengah masa pemerintahannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi kembali maju sebagai Calon Presiden bersama Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tahun 2014. Akhirnya pada bulan juli 2014, Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Jokowi merupakan sosok yang patut menjadi perhatian, bagaimana tidak hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun saja ia berhasil mencapai puncak sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Pada bulan Agustus 2019, Jokowi kembali melakukan deklarasi untuk kembali menjadi calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019. Jokowi berpasangan dengan seorang ulama yakni KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden Indonesia pada pilpres 2019 mendatang.

Pada saat mencalonkan diri sebagai calon presiden, Joko Widodo memilih lokasi kampanye diluar daerah yaitu ke daerah Papua. Karena Jokowi menilai Papua memiliki arti penting bagi Indonesia.

"Kenapa kita kampanye pertama di Papua, Jayapura? Meski baru kemarin saya ke sini, tapi ke sini lagi. Karena betapa pentingnya arti Papua bagi Indonesia," ujar Jokowi saat meninjau Pasar Baru Prahara Sentani, Papua, Kamis (5/6/2014).

Jokowi juga menegaskan, kedatangannya ke Papua bukan untuk mencari suara, melainkan untuk menunjukkan pentingnya arti Papua.

"Betapa pentingnya Papua bagi Indonesia. Kalau mau cari suara, tapi ini bukan masalah suara, ini masalah perhatian. Ini masalah simbol bahwa Papua sangat penting di Indonesia," katanya.

Setelah terpilihnya Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi memfokuskan untuk membangun wilayah yang ada di Indonesia. Salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus oleh Presiden Jokowi adalah wilayah Papua.

Sejak menjadi presiden pada 2014 lalu, Joko Widodo memprioritaskan pembangunan Indonesia Timur khususnya Papua dalam rangka konektivitas. Harapannya, biaya logistik di Indonesia semakin murah sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Keseriusan Jokowi membangun Papua tidak main-main. Setidakya selama periode pertama menjabat presiden, Jokowi mengunjungi Bumi Cendrawasih sebanyak 12 kali. Sementara pada periode keduanya hinga kini, Jokowi setidaknya mengungjungi Papua sudah dua kali. Langkah ini untuk memastikan percepatan pembangunan dilakukan sesuai program yang dibuat.

Jokowi melihat bahwa rakyat Papua tidak hanya membutuhkan layanan kesehatan, tidak hanya membutuhkan layanan pendidikan, tetapi juga membutuhkan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur dan segala manfaatnya tidak hanya ingin dirasakan di Pulau Jawa. Setidaknya itu yang coba dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo dalam mengupayakan pembangunan di luar Pulau Jawa.

Mengelola negara sebesar Indonesia bukanlah perkara gampang. Keragaman yang dimilikinya membuat setiap daerah juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Meskipun jika dilihat dari hitung-hitungan ekonomi dan politik lebih menguntungkan jika membangun di Jawa, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia bukan Jawa saja.

Selain menyoroti pembangunan infrastruktur, Jokowi juga menegaskan bahwa pemekaran wilayah di tanah Papua merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan. Selain itu, dengan adanya tiga daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan, diharapkan akan mempermudah jangkauan pelayanan di tanah Papua yang luas.

"Ini dalam rangka pemerataan pembangunan karena memang tanah Papua ini terlalu luas kalau hanya dua provinsi, terlalu luas. Untuk memudahkan jangkauan pelayanan, itulah dibangun daerah-daerah otonomi baru," ujar Presiden saat menjawab pertanyaan jurnalis di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Rabu, 31 Agustus 2022.

Menurut Jokowi, pemekaran wilayah di Papua merupakan aspirasi yang berasal dari masyarakat Papua sendiri. Aspirasi tersebut telah ada sejak beberapa tahun lalu dan berasal dari berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun