Joko Widodo lebih dikenal dengan sebutan Jokowi. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Jokowi adalah anak pertama dari empat bersaudara.
Jokowi menghabiskan pendidikan dasar hingga sekolah menengah di Solo, sedangkan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Di tahun 2005, Jokowi mencalonkan diri menjadi calon Walikota Solo yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan. Meskipun ia tidak memiliki pengalaman politik yang cukup, Jokowi akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang dan menjadi Walikota Solo.
Keberhasilannya memimpin Kota Solo kemudian membuat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Jokowi untuk maju ke Kursi Gubernur. Jokowi akhirnya resmi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok. Akhirnya pilkada putaran kedua berhasil membuat Jokowi-Ahok memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta 2012.
Di tengah masa pemerintahannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi kembali maju sebagai Calon Presiden bersama Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tahun 2014. Akhirnya pada bulan juli 2014, Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Jokowi merupakan sosok yang patut menjadi perhatian, bagaimana tidak hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun saja ia berhasil mencapai puncak sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Pada bulan Agustus 2019, Jokowi kembali melakukan deklarasi untuk kembali menjadi calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019. Jokowi berpasangan dengan seorang ulama yakni KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden Indonesia pada pilpres 2019 mendatang.
Pada saat mencalonkan diri sebagai calon presiden, Joko Widodo memilih lokasi kampanye diluar daerah yaitu ke daerah Papua. Karena Jokowi menilai Papua memiliki arti penting bagi Indonesia.
"Kenapa kita kampanye pertama di Papua, Jayapura? Meski baru kemarin saya ke sini, tapi ke sini lagi. Karena betapa pentingnya arti Papua bagi Indonesia," ujar Jokowi saat meninjau Pasar Baru Prahara Sentani, Papua, Kamis (5/6/2014).
Jokowi juga menegaskan, kedatangannya ke Papua bukan untuk mencari suara, melainkan untuk menunjukkan pentingnya arti Papua.
"Betapa pentingnya Papua bagi Indonesia. Kalau mau cari suara, tapi ini bukan masalah suara, ini masalah perhatian. Ini masalah simbol bahwa Papua sangat penting di Indonesia," katanya.
Setelah terpilihnya Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi memfokuskan untuk membangun wilayah yang ada di Indonesia. Salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus oleh Presiden Jokowi adalah wilayah Papua.