Terlihat saat orang jawa memainkan gamelan, dengan rasa cinta kasih terdengar begitu merdu, dan tidak lagi berpatokan pada angka, tidak seperti orang eropa yang begitu terpatok pada saklek dan teknik. Olah rasa, karsa yang muncul dengan kesadaran inilah modal utama dalam memainkan gamelan, hingga tembang-tembang yang dinyanyikan mengajarkan nilai-nilai moral, nilanya tembang Srundeng Gosong, dalam irama yang sangat lambat terdengar begitu merdu.bagaimana mengajarkan agar mempunya rasa, perhatian penuh kesabaran dalam menyelesaikan sesuatu sama rapuhnya dalam menggoreng serundeng silap sedikit serundeng akan gosong.
Serundeng gosong, srundeng gosong Nyai serundeng
Kenapa serundeng gosong, karena memasak serundeng sambil ngomong
Serundeng bau, serundeng Nyai ratu
Kenapa serundong bau, karena memasak serundeng  sambil ngerayu (tertawa)
Â
Pencipta tembang mengajarkan pentingnya rasa dan perhatian penuh dalam mengerjakan segala sesuatu, yang sama rapuhnya dengan menggoreng serundeng jika silap sedikit maka serundeng akan gosong. Tetapi hanya Djumilah sendiri yang mampu memahami makna tembang ini, yang lainnya tetap terpaku pada kertas notasi  masing-masing sambil memainkan kepingan perunggu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI