Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal antara lain:
- Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar cenderung memiliki akses lebih mudah ke pasar modal dan dapat meminjam dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan perusahaan kecil.
- Profitabilitas
Perusahaan yang lebih menguntungkan biasanya memiliki lebih banyak laba ditahan dan cenderung menggunakan pendanaan internal daripada utang.
- Pertumbuhan perusahaan
Perusahaan dengan prospek pertumbuhan tinggi sering kali membutuhkan lebih banyak pendanaan eksternal dan cenderung memiliki rasio utang yang lebih tinggi.
- Kestabilan Pendapatan
Perusahaan dengan pendapatan yang stabil lebih mungkin untuk menggunakan utang karena memiliki arus kas yang dapat diandalkan untuk pembayaran bunga dan pokok utang.
- Kebijakan Dividen
Perusahaan yang membayar dividen tinggi mungkin memiliki sedikit laba ditahan dan lebih bergantung pada pendanaan eksternal.
- Regulasi dan Pajak
Kebijakan pajak dan regulasi yang menguntungkan penggunaan utang dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan rasio utangnya.
- Growth Opportunity
Growth opportunity adalah peluang perusahaan tumbuh di masa depan. Namun menurut Kartini dan Arianto (2008), growth opportunity adalah perubahan total aktiva yang dimiliki perusahaan.Perusahaan memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan.
- Struktur Aktiva (Tangibility)
Menurut Weston dan Brigham, struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Lalu, ada pula menurut Syamsudin bahwa struktur aktiva adalah penentuan besar alokasi dana untuk tiap-tiap komponen aktiva, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.
Umumnya, perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modal dari modal permanen yang berarti modal sendiri. Sedangkan utang adalah bersifat pelengkap.
Perusahaan dengan aktiva yang semakin besar, terutama aktiva lancar, akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan
- Risiko Bisnis
Faktor ini dapat menjadi salah satu alasan perusahaan mengalami kesulitan untuk pendanaan eksternal, yang akan memberikan pengaruh negatif kepada penggunaan aset atau dana perusahaan.
Implikasi Praktis Struktur Modal
   Pemilihan struktur modal yang tepat memiliki implikasi praktis yang signifikan bagi perusahaan. Struktur modal yang optimal dapat meminimalkan biaya modal dan memaksimalkan nilai perusahaan. Selain itu, keputusan ini juga berdampak pada likuiditas, risiko kebangkrutan, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
   Misalnya, perusahaan dengan struktur modal yang sehat dapat lebih mudah mendapatkan pembiayaan tambahan saat diperlukan, serta lebih mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, penggunaan utang yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kebangkrutan dan mengurangi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang menguntungkan.
Penutup
   Struktur modal adalah salah satu aspek krusial dalam manajemen keuangan perusahaan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang teori-teori struktur modal, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan implikasi praktisnya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam menentukan proporsi antara utang dan ekuitas. Keputusan struktur modal yang tepat tidak hanya mempengaruhi biaya dan risiko keuangan, tetapi juga dapat meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.
Kesimpulan
   Struktur modal adalah komposisi antara utang dan ekuitas yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasional dan pertumbuhan bisnisnya. Beberapa teori utama yang menjelaskan keputusan struktur modal termasuk Teori Trade-Off, Teori Pecking Order, dan Teori Market Timing. Faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan, kestabilan pendapatan, kebijakan dividen, serta regulasi dan pajak, semuanya memainkan peran penting dalam menentukan struktur modal yang optimal.
Pemilihan struktur modal yang tepat dapat meminimalkan biaya modal, mengurangi risiko kebangkrutan, dan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai struktur modal sangat penting bagi manajer keuangan dalam membuat keputusan strategis yang akan berdampak jangka panjang pada kesehatan keuangan dan keberlanjutan perusahaan.
Â
Daftar Pustaka
Baker, M. &. (2002). Market Timing and Capital Structure. Journal of Finance, 57(1), 1-32.
Brigham, E. F. (2013). Financial Management: Theory & Practice (14th ed.). South-Western Cengage Learning.
Harris, M. &. (1991). The Theory of Capital Structure. ournal of Finance, 46(1), 297-355.
Jensen, M. C. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3(4), 305-360.
Modigliani, F. &. (1958). The Cost of Capital, Corporation Finance and the Theory of Investment. In A. E. Review.
Myers, S. C. (1984). Corporate Financing and Investment Decisions When Firms Have Information That Investors Do Not Have. Journal of Financial Economics, 13(2), 187-221.
Ross, S. A. (2013). Corporate Finance (10th ed.). McGraw-Hill Education.
Titman, S. &. (1988). The Determinants of Capital Structure Choice. Journal of Finance, 43(1), 1-19.
Penulis :
1. Desti Ratnasari
2. Diah Rahmawati
3. Nur Habibah
4. Angelina Putri