Mohon tunggu...
Nurfitria Resta Oktaviani
Nurfitria Resta Oktaviani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Membahas seputar Teknologi pangan, topik topik politik, pendidikan, inspirasi, motivasi, bisnis, senang berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca ❤

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel Kupu-Kupu Kecil yang Tangguh dan Burung yang Tulus

7 Januari 2021   23:17 Diperbarui: 7 Januari 2021   23:20 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Diambil dari Dokumen Instagram Pribadi 

Cerita Fabel. Sewaktu kecil ibuku sering sekali menceritakan kisah-kisah binatang, hampir setiap akan pergi tidur ibuku selalu menceritakannya dengan berbagai macam cerita baru, dan ayahku selalu memberikan buku-buku dongeng yang menceritakan tentang binatang-binatang katanya agar aku rajin membaca dan didikan ayah dan ibuku sampai saat ini terpakai. Di usiaku sekarang yang sudah menginjak usia dewasa aku masih suka membaca buku karena didikan ayahku sewaktu kecil yang selalu menyuruhku membaca buku dan membelikanku buku-buku. Selain itu, karena aku sering mendengarkan ibuku membacakan cerita-cerita. Aku sedari kecil sampai sekarang menjadi pribadi yang pintar dalam komunikasi dan berbicara. Kata orang kalau berbicara denganku tidak ada habisnya bisa dari pagi sampai ketemu pagi ngomong terus hehehe....

Oke, pada artikel kali ini aku yang akan bercerita. Cerita fabel ini mengisahkan cerita tentang kebaikan seekor burung yang tulus kepada seekor kupu-kupu so lestt go!!

Aku adalah seekor kupu-kupu kecil yang punya banyak impian dan suka berpetualang menjelajahi hal baru yang belum pernah aku lakukan dalam hidupku. Karena katanya "Hidup itu cuman sekali" jadi yaa aku mau hidupku yang hanya sekali ini benar-benar berkesan dan bermakna. Walaupun aku tahu aku memiliki banyak keterbatasan disisa waktuku yang sekarang, tapi aku selalu percaya aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Matahari yang muncul di ufuk timur yang bersinar di pagi hari sembari berjemur dan bersantai, cahayanya memberikanku semangat bahwa hari ini akan ada petualangan yang menakjubkan. Aku pergi ke suatu taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang cantik untuk memanjakan sayap-sayap tanganku yang mulai kaku karena terlalu lama rebahan dilanda sakit yang menyerang tubuhku perlahan-lahan. Ketika aku sedang melamun sendirian aku membayangkan seandainya aku bisa terbang tinggi, ingin sekali aku rasanya melihat pegunungan dari atas awan pasti indah sekali, namun apa daya aku hanya kupu-kupu kecil yang lemah dan sayapku tak kuat untuk terbang begitu tinggi. Sampai pada akhirnya aku bertemu dengan seekor burung dan aku menceritakan keinginanku kepadanya. 

" Hai burung, selamat pagi," sapaku sembari diam di akar pohon disampingnya.

" Hai, kau sedang apa kupu-kupu kecil?" jawabnya dan terlihat seperti peduli.

" Eemmm... aku sedang melamun burung!! aku ingin sekali terbang ke atas gunung itu... aku ingin melihat di atas sana itu seperti apa aku penasaran sekali ingin rasanya ada seseorang yang membawaku untuk pergi kesana".

" Kamu mau kesana? yasudah okee aku temani... yuk kita terbang lest Go!!!!!" Ucap burung dengan nada semangat.

" Yang benar saja kamu?  itukan sangat jauh, kamu yakin mau menemaniku? aku tahu kamu banyak kepentingan. Jawabku yang masih ragu-ragu.

" Tenang saja kupu-kupu kecil!! aku free ko hari ini. Sembari meyakinkanku. 

kupu-kupu dan burung mengobrol untuk merundingkan perjalanan mereka dan mempersiapkan perbekalannya. Dalam hati si kupu-kupu dia bergumam " Bagaimana ini aku sudah menemukan teman yang bisa mewujudkan keinginanku tapi aku belum yakin apa fisikku kuat untuk terbang setinggi dan sejauh itu, tapi kapan lagi kesempatan tidak akan terulang dua kali" . Tanpa berfikir panjang sampai pada akhirnya kupu-kupu pun menyetujui ajakan burung untuk pergi menaiki gunung yang tinggi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun