Yakni pemecahan masalah mediasi, pada layanan ini guru BK harus mampu menyediakan layanan bagi siswa yang memiliki kebutuhan, masalah, dan memerlukan pertolongan dengan segera. Adapun ragam pendekatan pada konseling yakni dengan psikodinamika, behavior, humanistik, cognitive behavior, dan post modern. Implementasi pada layanan responsif yakni Konseling Individual, Konseling Kelompok, Konsultasi, Home Visit, Konverensi Kasus, dan Alih Tangan Kasus.
*Perencanaan Individu dan Peminatan Peserta Didik
Layanan ini difungsikan agar siswa melakukan perancangan masa depan berdasarkan pengetahuan akan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, serta pengetahuan akan peluang dan kesempatan yang ada di lingkungannya. Implementasi pada layanan ini yakni Pemilihan (asesmen) Individual, Pertimbangan Individu, Perencanaan Transisi, Tindak Lanjut dan Penempatan.
*Dukungan Sistem
Layanan ini berkolaborasi dengan banyak orang untuk membantu perkembangan siswa di dalam memberikan layanan BK, dalam hal ini berkolaborasi dengan orang tua siswa, wali kelas atau guru, tokoh masyarakat, praktisi, dan alumni. Implementasi pada layanan ini yakni Pengembangan Profesi, MGBK & Studi Banding, Hubungan Komunitas Publik, Kolaborasi & Konsultasi, Studi & Pengembangan, Pengelolaan Program, dan Penanggung Jawaban.
Sebagai seorang guru BK atau konselor kita haruslah memiliki sikap yang dapat menjadi teladan atau panutan bagi peserta didik atau konseling. Seorang guru BK haruslah bersikap ramah, tidak seharusnya guru BK bersikap galak karena dengan begitu membuat peserta didik tidak akan nyaman untuk menyampaikan kondisi mereka, maka bagi kalian yang sedang mau menempuh pendidikan di prodi ini atau sedang menempuhnya mulailah mengurangi sikap marah-marah pada seseorang. Tak hanya hal itu kita pun harus bersikap dengan tulus agar konseling pun bisa nyaman berbicara dengan kita, bagaimana cara menunjukkan bahwa kita tulus? Dengan melandasi segala ucapan maupun tindakan kita dengan cinta, karena cinta adalah penghubung di antara semua ikatan yang ada, tapi tak sembarangan cinta yang bisa dipraktikkan, apa saja cinta yang bisa dipraktikkan? Mari simak cinta mengenai konselor peduli terhadap kemaslahatan
*Berpikir dengan cinta
Yakni mumpuni dalam melakukan pemikiran dialektik, membiasakan diri dengan lingkungan, peduli dengan sesama, cakap dalam menganalisa situasi, dan tanggap dalam mengidentifikasi masalah yang ada
*Merasakan dengan cinta
Yakni dapat memahami orang lain dengan prespektif yang subyektif terhadap orang lain yang bersangkutan, peduli dengan kehidupan dan lingkungan selain diri sendiri, dapat berbagi perasaan dengan semua orang, tidak bertindak secara mekanistik, serta terbuka untuk memperhatikan pikiran, perasaan, dan tindakan pihak lain
*Bertindak dengan cinta