Mohon tunggu...
Nυɾϝιƚɾαყαԃι
Nυɾϝιƚɾαყαԃι Mohon Tunggu... Guru - 𝓖ꮺǂꮺ

𝘉𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘶𝘴𝘪𝘢𝘯𝘢𝘴𝘪, 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘬𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jembatan Rakit yang Terputus oleh Aliran Sungai, Warga Sontak Gotong Royong

25 Juli 2023   18:51 Diperbarui: 25 Juli 2023   18:55 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. warga desa alu kab. polman sulbar

Bergotong royong telah menjadi semangat dan nilai yang melekat kuat dalam budaya masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam mengatasi berbagai tantangan. Salah satu contoh nyata yang menggambarkan semangat gotong royong adalah kisah inspiratif tentang warga sebuah desa kecil yang bergotong royong untuk membuat rakit sebagai jembatan penyeberangan. Dalam tulisan ini, kita akan mengulik bagaimana semangat gotong royong mengatasi kesulitan dan membangun jembatan harapan bagi masyarakat desa tersebut. 

Desa ini terletak di dialiri sungai yang cukup besar. Masyarakat desa memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi saat musim hujan tiba, air sungai akan membengkak dan air sungai tersebut meluap dengan cepat. Tantangan ini mempengaruhi akses warga ke sumber daya dan sarana vital, seperti fasilitas kesehatan dan sekolah. Selama beberapa tahun belakangan, mereka hanya mengandalkan jembatan dari rakit sederhana yang rapuh, yang sering rusak akibat hantaman air sungai yang deras.

hal yang dilakukan ketika warga kehilangan rakit tersebut adalah sbb

1. Mengumpulkan bahan untuk pembuatan rakit

Dok. warga desa alu kab. polman sulbar
Dok. warga desa alu kab. polman sulbar

dengan mengandalkan bahan dari alam seperti batang kayu untuk menjadi alat memutar tuas sebagai tali bagi rakit nantinya, Mulailah proses panjang pembuatan rakit dengan semangat kebersamaan. Warga desa berbagi tugas berdasarkan keahlian masing-masing. Beberapa mengumpulkan kayu dan batang bambu yang kuat, sementara yang lain mengatur rancangan dan perencanaan pembuatan rakit. Para perajin terampil menggunakan keahlian mereka untuk mengikat dan merakit struktur kayu dan bambu menjadi satu kesatuan kokoh. 

2. bahan yang dipakai

Dok. warga desa alu kab. polman sulbar
Dok. warga desa alu kab. polman sulbar

 sederhana namun sangat kokoh, ini salah satu bagian peting yaitu tiang yang terbuat dari beton cor penghubung tali antar sebrang sungai, dengan dilengkapi tali dari baja sebagai penopang rakit nantinya agar dapat bergerak dengan baik serta lebih awet dan kokoh ketika muatan yang ada di rakit tresebut banyak dan berat maka dengan tali baja dan tiang beton cor ini akan kuat mennawan beban tersebut

Dok. warga desa alu kab. polman sulbar
Dok. warga desa alu kab. polman sulbar

dengan penuh semangat gotong royong warga membuat ulang akses tersebut dengan suka rela dengan warga lain dengan memnggunakan uang kumpul dari desa, dusun tetangga yang menggunakan akses rakit tersebut.Tidak dapat dipungkiri, proses pembuatan rakit tidak selalu berjalan mulus. Mereka menghadapi tantangan seperti cuaca buruk dan kekurangan sumber daya. Namun, semangat gotong royong mendorong mereka untuk tidak menyerah. Mereka bekerja siang, saling membantu satu sama lain, dan memberi semangat ketika ada yang merasa lelah atau putus asa. Proses ini memperkuat ikatan sosial antarwarga dan menghidupkan kembali semangat kebersamaan yang sudah lama terkikis. 

3. rakit dari bambu

Dok. warga desa alu kab. polman sulbar
Dok. warga desa alu kab. polman sulbar
bentangan tali ini sebagai penopang tali yang diikat pada rakit saat meyebrang sungai nantinya Sebuah momen kebahagiaan meluapkan hati warga desa saat mereka melihat rakit itu mengapung di atas air sungai yang mengalir deras. Rakit jembatan ini memberikan akses yang lebih aman dan mudah antara dua bagian desa, tidak hanya bagi penduduk desa tetapi juga untuk kendaraan dan barang. Dengan hadirnya rakit jembatan, masyarakat desa mengalami dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan menjadi lebih mudah, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan pendidikan bagi anak-anak. Selain itu, perdagangan antarbagian desa menjadi lebih lancar, yang membuka peluang ekonomi baru bagi para warga. 

Dok. warga desa alu kab. polman sulbar
Dok. warga desa alu kab. polman sulbar

Kisah warga bergotong royong membuat rakit sebagai jembatan menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong memiliki kekuatan luar biasa dalam mengatasi kesulitan dan menciptakan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat desa. Semangat kebersamaan, keuletan, dan kolaborasi mereka menciptakan jembatan harapan yang menghubungkan hati dan jiwa masyarakat, mengatasi tantangan alam, dan membuka peluang baru untuk masa depan yang lebih cerah. Semoga kisah inspiratif ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih mendekatkan diri pada semangat gotong royong dan membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun