Puing-puing air mata pertiwi merobek tanah.
Pemuda kini tinggal tubuh tanpa nyawa.
Hidup berkalang dusta tanpa makna
Itulah manusia modernitas
Pandanglah bung Karno didinding-dinding sekolah bapak tersenyum dengan luka menatap Indonesia dengan penuh duka.
Bangsa Indonesia...
Negeri yang miskin akan kekayaan.
Negeri yang kaya akan kemiskinan.
Negeri tempat saya lahir dan dibesarkan, namun ada yang aneh dinegeri ku ini.
Ada yang berubah dari bangsa q ini
Hasrat rakyat kian membisu terdengar oleh mereka "wakil rakyat" yang tuli.
Dimana mahasiswa kesehatan menderita penyakit.
Mahasiswa ekonomi tak tau berbisnis.
Mahasiswa tehnik bermental buruk.
Mahasiswa hukum tak tau hukum bahkan mahasiswa politik di politisasi.
Kemana Ibnu kaldu?
Kemana Ibnu sina?
Kemana Adam smit?
Kemana Agust tekonte?
Kemana Plato, Aristoteles dan Soktares?
Apakah mereka tersenyum? Atau mereka menangis pilu melihat kondisi ini.
Wahai mahasiswa kemana kata maha yang ada dipundakmu, yang ada adalah maha apatis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H