Mohon tunggu...
Siti Nur Faujah
Siti Nur Faujah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya adalah mahasiswa dari jurusan pendidikan ilmu pengetahuan alam yang sedang menempuh semester lima di universitas sultan ageng tirtasaya, pendidikan IPA ialah mata pelajaran favorit waktu sekolah. Hobi saya ialah membuat cerita pendek dari perjalanan hidup yang dilalu, banyak hal yang tidak di sangka terjadi namun terkesan yang mebuat saya terinspiarasi untuk semangat kembali menajalani hidup dengan meraih cita-cita yang ku inginkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Kode Etik Guru Dalam Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Di SMP Negeri 1 Rangkasbitung

19 November 2024   10:13 Diperbarui: 19 November 2024   10:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi dengan Guru IPA di SMP Negeri 1 Rangkasbitung

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kode etik guru merupakan pedoman, norma, dan nilai-nilai yang menjadi landasan moral bagi perilaku guru di seluruh Indonesia dalam melaksanakan tugas mereka. Kode etik ini juga berfungsi sebagai prinsip yang mengatur hubungan antara guru dan berbagai pihak, seperti sekolah, sesama guru, siswa, dan masyarakat sekitar. Dengan penerapan kode etik yang konsisten, diharapkan profesionalisme guru akan meningkat secara signifikan. Hal ini sangat penting, karena guru yang profesional tidak hanya memberikan pengajaran yang berkualitas, tetapi juga mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan inspiratif bagi siswa.

Peran kode etik guru sangat krusial dalam menentukan minat belajar peserta didik. Ketika guru menerapkan kode etik dengan baik, mereka akan berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam proses pembelajaran, yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Dalam konteks ini, kode etik guru menekankan pentingnya memiliki keinginan untuk membimbing siswa serta menanamkan jiwa nasionalisme, baik secara individu maupun dalam kelompok. Ini sangat penting dalam membangun karakter siswa dan meningkatkan rasa cinta mereka terhadap bangsa dan tanah air. Lebih lanjut, guru juga dituntut untuk memiliki keterampilan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang efektif, agar proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik dan evaluasi dapat dilakukan dengan tepat. Dalam hal ini, kode etik memberikan kerangka kerja yang jelas bagi guru untuk selalu mengingat dan menerapkan prinsip-prinsip keprofesian dalam setiap aspek pengajaran yang mereka lakukan. Dengan demikian, tanggung jawab seorang guru melampaui pengajaran di dalam kelas; mereka juga harus membangun komunikasi yang baik dan hubungan harmonis dengan rekan sejawat, orang tua siswa, serta masyarakat. Ini berkontribusi pada terciptanya tri pusat pendidikan, di mana semua pihak berperan aktif dalam proses pendidikan anak-anak.

Selain itu, kode etik guru mengharuskan guru untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama guru, siswa, orang tua murid, dan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan dan martabat profesi guru menjadi tanggung jawab yang harus dijalankan secara individu maupun kolektif (Sherpa, 2018). Dalam konteks ini, Dasmadi (2021) menegaskan bahwa peran kode etik guru sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Guru yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang kode etik cenderung lebih disiplin dalam menjalankan tugasnya, yang membuat mereka lebih dipercaya oleh siswa dan orang tua. Dengan demikian, mereka lebih mampu memahami tanggung jawab profesional mereka dan berupaya memberikan yang terbaik untuk siswa.

Salah satu guru yang diwawancarai menambahkan bahwa, "Saya selalu berusaha menerapkan kode etik guru dalam setiap aspek proses pembelajaran, seperti dengan memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik, melakukan refleksi bersama, dan berdiskusi dengan sesama guru mengenai strategi pembelajaran yang efektif." Pernyataan ini menunjukkan bahwa penerapan kode etik dalam praktik sehari-hari dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pendidikan yang diterima siswa.

Guru yang menerapkan etika dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi peserta didiknya. Sehingga peserta didik lebih cenderung berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, bertanya, dan mempelajari topik dengan lebih mendalam terhadap lingkungan seperti ini. Selain itu, guru yang bertindak sesuai dengan kode etik mereka akan menjadi contoh yang baik bagi siswa mereka. Tindakan ini dapat mendorong siswa untuk mengembangkan sikap disiplin dan etika dalam belajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan minat mereka dalam pelajaran. Dengan konsistensi dalam sikap dan perilaku yang baik, guru mampu membangun kepercayaan siswa. Rasa percaya ini membuat siswa lebih terbuka dan terlibat dalam proses pembelajaran, meningkatkan minat belajar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun