Mohon tunggu...
Nurfaradilla juliana
Nurfaradilla juliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya seorang mahasiswi dari perguruan tinggi negeri yang berada di tanggerang selatan, ciputat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Dua Jalur Dalam Tasawuf

3 November 2024   14:33 Diperbarui: 4 November 2024   19:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            berikutnya membahas tentang tasawuf al dakillah yang secara singkatnya tasawuf ini tidak diakui dan sudah keluar dari ajaran islam, tasawuf ak-dakillah terbagi menjadi tiga yaitu itihad, hulul dan wadat alwujud:

1. itihad

itihad  merupakan sufi yang mengalami fana yang dimana hilangnya kesadaran tentang dirinya karena merasakan baqa,yaitu tetap bersama allah sehingga merasakan dirinya menyatu dengan Allah Swt. menyatu disini bukan seorang hamba menyerupai Allah melainkan seorang sufi melakukan penyucian diri dari sifat-sifat negatif agar lebih mudah mendekatkan diri kepada Allah Swt. lalu dengan itihad sufi dapat merasakan kebersamaan dan dengan Praktik dzikir yang konsisten dan mendalam dapat membawa seorang sufi ke dalam keadaan spiritual yang lebih tinggi, di mana mereka merasakan kedekatan dan penyatuan dengan Allah.

2. hulul 

hulul merupakan pengalaman spiritual seseorang sufi ketika dekat dengan Allah dan bersahabat, mereka mengenal dan dikenal, dan saling mencintai. menurut al hajjaj terjadi empat proses sufi yang mengalami hulul yaitu tuhan turun mendekati sufi, tuhan telah memilih sufi tersebut untuk dijadikan tempat hulul, tuhan menjelma pada diri sufi, dan tuhan menyatu dengan sufi tersebut.

  • tuhan turun mendekati sufi. Dalam tahap ini, sufi merasakan kehadiran ilahi yang mendalam, seolah-olah Tuhan mendekat dan mengizinkan sufi untuk mengalami kehadiran-Nya secara langsung.
  • tuhan telah memilih sufi tersebut untuk dijadikan tempat hulul. dalam tahap ini, sufi memiliki pengakuan dan pemilihan yang suci, di mana sufi tersebut dianggap layak untuk menerima pengalaman spiritual yang mendalam
  • tuhan menjelma pada diri sufi. Dalam tahap ini, Tuhan dikatakan menjelma dalam diri sufi, di mana sifat-sifat ilahi mulai terwujud dalam perilaku dan karakter sufi tersebut. Ini mencakup mencerminkan nilai-nilai dan sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya.
  • tuhan menyatu dengan sufi. Ini adalah tahap tertinggi di mana sufi merasakan penyatuan total dengan Tuhan. Dalam keadaan ini, batas antara individu dan Tuhan mulai menghilang, dan sufi mengalami perasaan keterikatan dan kesatuan yang mendalam, merasakan bahwa mereka adalah satu dengan Allah.

3. wahdad al wujud 

wahdad al wujud merupakan hasil pandangan filosofis tasawuf Ibnu Arabi tentang keberadaan Allah (sifat Tuhan) dalam kaitannya dengan fenomena alam.pada hakikatnya,wujud itu satu,yaitu allah dan alam tidak memiliki wujud,karena hakikat alam itu seperti adam yaitu ketiadaan jadi wujud alam itu tergantung wujud allah. Menurut para ulama tauhid, keyakinan akan adanya tauhid yaitu adanya Tuhan menimbulkan permasalahan. orang yang memahami wahdat al wujud dengan cara demikian termasuk keluar dari pemahaman tauhid

            dapat disimpulkan  bahwa tasawuf memiliki dua pembagian ajaran yaitu tasawuf al-shillah dan tasawuf al-dakillah. keduanya tentu memiliki perbedaan dan tujuan yang sama yaitu tasawuf al-shillah merupakan tasawuf yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. yang mana Al-Qur'an dan sunnah merupakan pedomannya umat islam dan ajaran tersebut dari ajaran islam terdahulu. sedangkan tasawuf al-dakillah merupakan tasawuf yang bersumber dari tradisi atau kebiasaan adat yang menyerupai ajaran islam. secara singkatnya tasawuf ini tidak diakui dan ajarannya sudah keluar dari ajaran islam. tujuannya dari kedua pembagian tasawuf ini sama-sama memiliki keinginan untuk mendapatkan ridho dan dapat dekat dengan Allah Swt.

penulis: Nurfaradilla Juliana

Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud, Lc, M.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun