Mohon tunggu...
Nur Fajriyah
Nur Fajriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Seorang mahasiswi dari Universitas Amikom Yogyakarta dengan program jurusan Ilmu Komunikasi yang memiliki kegemaran dalam kepenulisan, media, dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pola Pikir Anak Punk yang Berbeda dari Masyarakat

2 September 2024   21:00 Diperbarui: 2 September 2024   21:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi dari narasumber (Tama Extrada)

"Anak-anak punk lebih kental dengan solidaritas. Misalnya, saat ada salah satu dari mereka terkena musibah. Teman-teman yang ikut membantu meskipun tidak mendapatkan imbalan apa-apa. Jadi kita menolong tanpa pamrih, emang benar-benar dari solidaritas keluarga kita." Katanya.

MENANGGAPI POLA PIKIR MASYARAKAT MENGENAI MASA LALUNYA SEBAGAI ANAK PUNK.
Serupa dengan Tama. Bram tidak mempermasalah terkait dengan pandangan orang-orang diluar sana. Karena kembali lagi presepsi anak punk terhadap mereka seperti apa.

"Menurutku, anak punk memiliki banyak sisi positifnya. Terutama pola pikir, tidak masalah berpola pikir seperti apa, kreativitas mau dikembangkan seperti apapun juga kita tidak ada batasan." Ujarnya saat menjawab.

CARA BEREKSPRESI YANG BERBEDA DENGAN SEKARANG SETELAH KELUAR DARI RANAH PUNK.
Bram mengatakan bahwa banyak pertimbangan dibandingkan dengan sekarang. Berbanding terbalik saat bergabung dengan komunitas anak punk, ia sekarang tak seekpresif dulu.  Penampilan juga sudah mulai tertata. Alasannya pun antara lain agar dapat bersosialisasi dengan orang-orang sekitar selain anak punk saja.


POLA PIKIR DAN PENGALAMAN UMUM YANG TERJADI PADA ANAK PUNK.
Swastika Ayu Normalasari M.Psi, Psikologis klinis pada Puskemas Depok II Yogyakarta menanggapi hal ini;

"Sepemahaman saya fenomena anak punk ini terlahir dari rasa ketidaknyamanan, misalnya ketidaknyamanan kepada pemerintah. Mereka ingin menunjukan eksistensi, cara mengkritisi dengan cara unik mereka sendiri dengan atribut yang mereka pakai ataupun cara mereka berpikir tentang pemerintahan itu sendiri. Bagaimana mereka mereka menghadapi pemerintah bagaimana mereka mengikuti tata aturan di negara mereka adalah sebuah komunitas yang memiliki tujuan yang sama yaitu mengritik pemerintah dengan cara unik mereka sendiri."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun