2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang dominan dalam berbagai keputusan dan tindakan. Dengan kata lain, pemimpin memiliki kekuasan mutlak dan nyaris tidak ada celah bagi bawahan untuk memberikan masukan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk mendapat kebebasan dari para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang untuk mengambil keputusan atau melakukan sesuatu sesuai dengan yang mereka yakini.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi para bawahan untuk ikut berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah keputusan. Artinya, pendapat para bawahan akan menjadi bahan pertimbangan bila sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
KesimpulanÂ
Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif jika seorang pemimpin telah mendapat respek dari anak buah, hal ini bisa dijadikan kedekatan dengan mereka,sehingga bawahan akan percaya dan mau mengikuti arahan atasannya tersebut.
Memberikan semangat dan motivasi,Kepemimpinan dalam organisasi bukan pangkat dan jabatan akan tetapi motivasi juga penting dalam organisasi,karena motivasi itu kepemimpinan bagaimana ia menjadi seorang pemimpin dapat memberikan semangat dan motivasi kepada karyawannya,bahkan untuk hal kecil dari bawahan kerjakan.
Seorang pimpinan organisasi yang ideal tidak boleh mendominasi orang lain.dia harus membimbing individu dubawahannya,memberikan mereka arahan agar mencapai tujuan organisasidengan sukses,dan harus bertindak secara bertanggung jawab.dia pasti optimis, dia harus empatik dan juga harus dan harus memahami kebutuhan bawahannya.