Dalam pesantren, nilai-nilai yang diwujudkan kepada sumber-sumber ajaran islam, yaitu ijtima', hadits, danAl-Qur'an. Pemahaman terhadap sumber-sumber ajaran islam tersebut, kemudian memunculkan suatu disiplin ilmu, yaitu fiqh, tasawuf dan tauhid.Â
Aspek dari disiplin ilmu fiqh, tasawuf dan tauhid mengakar pada cultur pesantren selanjutnya yang berupa nilai yang biasa disebut dengan Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Sikap moderat, tasamuh, tawazun, dan 'adl ialah nilai-nilai yang dikembangkan dalam Ahlussunnah Wal Jama'ah. Ahlussunnah Wal Jama'ah ini ialah suatu sistem nilai yang dikenal oleh sebagian besar orang yang dapat mengubah pola fikir dan tindakan seseorang, baik dalam interaksi internal maupun eksternal pesantren.
Kebudayaan pesantren mempunyai tiga wujud antara lain, yaitu yang pertama wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma-norma, nilai-nilai, peraturan dsb, yang kedua wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas, kelakuan, berpola dari manusia dalam masyarakat, dan yang terakhir wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Selain kebudayaannya ada macam-macam nilai-nilai pesantren antara lain yaitu :
1. Akhlak karimah
Maksudnya disini yaitu menjadikan akhlak karimah sebagi perkembangan ukuran dalam menentukan kelas santri dalam melanjutkan ke jenjang berikutnya.
2. Ibadah amaliyah
Maksudnya disini yaitu ibadah amaliyah mendisiplinkan santri umtuk melaksanakan sholat fardhu di masjid serta kewajiban bagi santri pada kelas akhir untuk ujian praktek menjadi imam untuk sholat berjamah, amalan-amalan sunnah, doa-doa yang lain.
3. Bacaan Al-Quran
Maksudnya disini yaitu bacaan al-quran diwajibkan santri membaca al-quran ba`da sholat fardhu dan membaca al-quran berkelompok dengan satu guru pembimbing. Membaca al-quran juga menjadi materi dalam ujian semester dengan tujuan untuk menargetkan santri mampu membaca al-quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
4. Hafalan surat-surat al-quran
Maksudnya disini yaitu hafalan dengan surat-surat pilihan yang mewajibkan santri untuk mengahafal surat-surat pilihan tersebut. Surat-surat pilihan tersebut antara lain yaitu Al-Mulk, Al-Waqi'ah, Ar-Rahman, Yaa Sin, Al-Kahfi dan juz amma.
Selain menghafal santri juga diharapkan mampu menerapkannya dalam ibadah praktek sehari-hari maupun di pesantren ataupun dalam masyarakat.
5. Dedikasi dan royalitas
Maksudnya disini yaitu didiksi dan royalitas dalam pesantren mendisiplinkan para santrinya dalam kegiatan selama 24jam. Dengan tujuan untuk mengajarkan para santri agar selalu disiplin dan selalu taat pada peraturan yang ada di pondok pesantren tersebut dan juga taat kepada peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh para guru atau pengajarnya.
6. Amanah dan tanggung jawab
Maksudnya disini yaitu biasanya pesantren mengajarkan nilai amanah dan tanggung jawab kepada para santri-santrinya dan biasanya suatu pondok pesantren menugaskan beberapa santri untuk menjadi pengurus pondok, dengan cara tersebut mereka diajarkan rasa tanggung jawab dan amanah dengan tugas-tugas yang mereka emban atau mereka terima dari pondok pesantren tersebut.
Jadi mereka para pengurus pondok juga mempunyai tugas untuk mengembangkan minat atau bakat dari para santri-santrinya.
7. Nilai toleransi dan tenggang rasa
Maksudnya disini yaitu didalam pesantren biasanya menenpatkan dalam 1 kamar yang berisi kurang lebih 8 santri, dengan tujuan untuk menerima perbedaan sikap atau suku-suku. Dengan cara tersebut para santri bisa menghargai antar satu sama lain.
Pentingnya nilai-nilai pesantren dizaman sekarang yaitu, untuk menjadikan kebudayaan individu dan kepribadian para santri dan untuk menjadikan karakter yang lebih baik untuk kedepannya. Karena di era saat ini perkembangan teknologi semakin tak terbendung.
Banyak dari generasi muda kita yang fokus kepada "dunia maya" daripada di dunia nyatanya, sopan santun semakin memudar, tenggang rasa semakin sirna, dan amanah semakin musnah.
Maka dari itu agar tidak semakin banyak kejadian-kejadian tersebut pesantren mempunyai tugas utama yang sangat strategis dalam menyebarluaskan nilai-nilai positif yang ada kepada seluruh generasi milenial, saat ini, sehingga generasi bangsa merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dibawah nilai-nilai islami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H