Mohon tunggu...
Nur Fadillah
Nur Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Oseanografi

Hello, let me introduce myself. My name is Nur Fadillah, usually called Dhila. I am a student at Halu Oleo University, Oceanography Study Program, class of 2021. My hobbies are traveling and culinary.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Inspirasi dan Mengenal Budaya: Talkshow Kebudayaan dengan KH Zawawi Imron dan Herdiyanto Wijaya, S.Pd., SD, M.M.

17 Juli 2024   14:44 Diperbarui: 17 Juli 2024   14:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penulis Artikel (Nur Fadillah_PMM4 UTM)

Dari Beliau juga saya mendapatkan banyak ilmu dan Mengenal Sejarah Syair di Indonesia, terkhususnya di Madura, Juga mendapatkan wawasan dan pengetahuan cara menulis Syair dan membacanya sehingga Syair yang kita buat dan baca memiliki makna yang mendalam.

Link di bawah adalah Cuplikan video IG dari kegiatan Yang sangat menginspirasi.

( https://www.instagram.com/reel/C62sid-JusM/?igsh=dHd4cDhtbWQwbGg5 )

Selanjutnya Pemateri kedua yaitu seorang Fashion Desainer batik bapak Herdiyanto Wijaya, S.Pd., SD, M.M. Beliau banyak mengajar kami tentang Sumberdaya alam yang di manfaatkan menjadi suatu karya (Batik). Dari beliau saya Belajar banyak mengenal salah satu sentra batik Madura yang sangat tersohor sejak dulu kala dan iritabilita Batik Pamekasan sangat baik. Batik pamekasan selalu dapat bertoleransi dengan perubahan serta persinggungan budaya dan menghasilkan karya yang selalu inovatif.M Mengenal pesona Batik Klasik Pamekasan dari jaman kerajaan mataram islam dengan motif simbolik mengandung makna filosofi Misalnya, -Batik sekar jagad, -Batik kabung, -Batik Leres/Parang, dan -Batik sabet manik. Warna batik Pamekasan pun sangat khas yakni warna Sogan Matraman yang cenderung menggunakan warna coklat, hitam, biru indigo dan kuning keemasan. Mengenal Batik Pamelingan yaitu Batik yang menyebar dan berkembang di masyarakat dengan motif alam yang lebih bebas ragamnya, Batik ini lebih di kenal dengan sebutan Batik Pesisiran. Mengenal pesona Batik Pamekasan dalam Toleransi Budaya Cina yang memiliki Motif Naga dan burung Hong (Phoenix/Merra') Warna Sogan Matraman yang cenderung coklat. Mengenal Batik Pamekasan dalam Toleransi Budaya Islam yang memiliki pengaruh dalam perkembangan batik pamekasan. Dalam budaya islam ada larangan menggambarkan hewan atau mahluk hidup sehingga perlu di stilir atau stilasi, seperti motif burung Hong atau burung Merak yang bagian kepalanya diganti dengan motif daun sehingga tetap mirip bentuk aslinya. Mengenal Batik Merrak Mata Keteran. Mengenal Batik Merrak Tar Pote. Mengenal Batik Liang Liong dan Barongsai. Mengenal Batik Batik Padma dan Batik Seset Oleng. Mengenal Batik Pamekasan dalam Era Perjuangan Kemerdekaan pada masa Penjajahan Belanda dan Jepang sangat mempengaruhi perkembangan batik pamekasan, muncul dua jenis batik, yaitu: A) Batik Buketan adalah Batik dengan pengaruh budaya Belanda Kata buketan diambil dari Bahasa Belanda yakni bouquet atau rangkaian bunga, motif ini diambil dari kebiasaan putri-putri Belanda yang gemar mengumpulkan bunga dan merangkainya, ada yang dirangkai dalam vas, dalam keranjang atau dalam bentuk ikatan. Warna nya pun disesuaikan, yakni Batik dengan warna putih-biru (warna favorit orang Belanda), walaupun ada juga yang tetap berwarna Sogan. B) Batik Isuk - Sore Adalah Batik Dalam Pengaruh Jepang yang bahan batik sangat dibatasi sehingga kebutuhan akan bahan pakaian sangat terbatas sehingga terciptalah batik dalam satu lembar kain yang memiliki dua motif yang berbeda, sehingga batik ini memiliki warna yg terang dan gelap dan dinamakan batik isuk sore atau pagi sore. Dalam pemakaiannya pun dapat secara bergantian dipakainya.

Mengenal Batik Kontemporer yang sudah sangat berkembang pesat. Dengan Penggunaan warna kimia serta inovasi motif berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar, kebutuhan kolektor, kebutuhan kantor dan seragam siswa. Di samping itu, pesanan dari luar kota pun sudah sangat banyak mempengaruhi perkembangan Batik Pamekasan jenis ini, sehingga mampu menjadi nadi perekonomian masyarakat Pamekasan.

Foto Bersama KH. D. Zawawi Imron dan Herdiyanto Wijaya, S.Pd., SD, M.M.
Foto Bersama KH. D. Zawawi Imron dan Herdiyanto Wijaya, S.Pd., SD, M.M.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun