Mohon tunggu...
Nurfadilah Handayani
Nurfadilah Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Sistem Informasi

Saya merupakan mahasiswa program studi sistem informasi yang memiliki kesibukan berkuliah dan berorganisasi. Untuk mengisi waktu luang, saya memiliki hobi menulis dan meneliti isu atau konflik yang terjadi saat ini agar saya tidak mudah termakan berita palsu (hoax).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peran Algoritma Media Sosial dalam Polarisasi Pandangan Politik di Masyarakat

1 Juni 2024   21:57 Diperbarui: 1 Juni 2024   21:57 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Anggota Kelompok 4 PjBL S1 Sistem Informasi/dokpri

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang didapat melalui wawancara dibagi berdasarkan responden yaitu; 

1.1 Responden 1

Media sosial memiliki dampak signifikan dalam mempengaruhi pandangan politik. Contohnya, banyak berita palsu atau hoax dan propaganda politik untuk mengubah persepsi masyarakat. Masyarakat cenderung menyebarkan informasi yang sejalan dengan pandangan mereka tanpa memeriksa kredibilitasnya, sehingga diskusi politik menjadi tidak seimbang. 

Hal ini dapat meningkatkan konflik di masyarakat. Semua pihak terlibat dalam polarisasi politik: aplikasi media sosial memungkinkan penyebaran informasi secara luas dan berita palsu, yang didorong oleh penggunanya sendiri yang tidak bijak karena tidak teliti dalam memilah informasi. 

Politikus kurang bijak dalam berkomunikasi dengan masyarakat serta memastikan informasi yang diberikan akurat dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Untuk mengurangi efek polarisasi, narasumber menyarankan peningkatan kesadaran dan kebijakan pribadi dalam memilah informasi, serta adanya regulasi yang lebih ketat terhadap konten untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak benar tanpa mengorbankan kebebasan berbicara dan berekspresi.

Gambar 1.1 Interview Virtual dengan Narasumber 1/dokpri
Gambar 1.1 Interview Virtual dengan Narasumber 1/dokpri

1.2 Responden 2

Media sosial sangat mempengaruhi perspektif politik seseorang. Narasumber memiliki teman yang mudah terpengaruh oleh media sosial dan sering membagikan informasi yang menguntungkan tanpa memverifikasi kebenarannya. Media sosial dapat mempengaruhi opini dan pilihan publik, terutama kaum muda, yang sering terpapar informasi negatif tentang politikus, sehingga partisipasi politik menjadi rendah dan kestabilan politik terganggu. Narasumber menyatakan bahwa para pejabat berhak berkampanye di media sosial, namun harus memberikan konten yang edukatif dan inspiratif. 

Pengguna yang tidak bijak juga bersalah karena mereka tidak seharusnya menerima informasi secara mentah-mentah. Pemerintah harus memberi edukasi yang lebih baik kepada kepada masyarakat, terutama kaum muda, untuk menghindari informasi yang tidak benar. 

Untuk mengurangi efek polarisasi, narasumber menyarankan edukasi masyarakat untuk membedakan informasi yang valid dan yang tidak valid, transparansi algoritma media sosial, pengawasan yang baik tanpa disalahgunakan, dan pengguna harus memvalidasi informasi yang akan disebarkan serta bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun