Disusun oleh: Valtrizt Khalifah Warri, Al Fatih Fachreza, Muhammad BobyInformasi2024 Pratama, Nurfadilah Handayani Lawely, Najwa Khairina Fadhilah, Ilham Rizky Ramadhan, Thara Carissa Kameshwara, Rahel Veralda Hutahaean, Ausath Abdi Dzil Ikram, Hanna Meilova Nababan, dan Alfonso Samosir
Sistem Informasi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
NIM: 1. 2310512069; 2. 1910512138; 3. 2310512056; 4. 2310512057; 5. 2310512058; 6. 2310512065;
  7. 2310512072; 8. 2310512074; 9. 2310512075; 10. 2310512081; 11. 2310512086.Â
Email: 2310512069@mahasiswa.upnvj.ac.id; 1910512138@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512056@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512057@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512058@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512065@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512072@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512074@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512075@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512081@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2310512086@mahasiswa.upnvj.ac.id
Abstrak
Dalam lingkup dunia maya, platform media sosial telah muncul sebagai arena penting untuk interaksi sosial dan wacana politik. Namun, pengaruh teknologi algoritmik yang meluas di dalam platform-platform ini telah memicu kekhawatiran terkait potensi peran mereka dalam memperburuk polarisasi politik.Â
Di balik layar media sosial, algoritma bertindak sebagai kurator konten yang disesuaikan dengan pengguna individu, membentuk pengalaman online mereka berdasarkan preferensi, perilaku, dan interaksi di masa lalu. Meskipun kustomisasi ini dapat meningkatkan keterlibatan pengguna, hal ini juga berpotensi menciptakan ruang gema, membuat pengguna tidak terpapar dengan beragam sudut pandang yang penting untuk pengambilan keputusan yang terinformasi dalam masyarakat demokratis.
Penelitian ini menggali hubungan yang rumit antara algoritma media sosial dan polarisasi pandangan politik. Dengan mengacu pada penelitian yang sudah ada, penelitian ini menggarisbawahi dampak merugikan dari kurasi konten algoritmik terhadap keragaman perspektif yang tersedia bagi pengguna.Â
Dengan memahami mekanisme yang digunakan algoritma untuk membentuk paparan pengguna terhadap konten politik, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang efektif untuk mengurangi polarisasi. Solusi potensial termasuk meningkatkan literasi digital, mempromosikan media berita yang netral, dan mendorong dialog inklusif untuk menangkal efek memecah belah dari konsumsi konten yang digerakkan oleh algoritma.
Melalui penelitian ini, kami berusaha untuk berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika yang mendorong polarisasi politik di platform media sosial. Dengan menyoroti peran algoritma dalam membentuk diskursus di ranah daring, kami bertujuan untuk menginformasikan pengembangan kebijakan dan intervensi yang bertujuan untuk mendorong lingkungan digital yang lebih inklusif dan demokratis.