Mohon tunggu...
Nur Dwi Yanti
Nur Dwi Yanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Adakala ketika kita mencoba bersama untuk bergerak, sebagian ada yang mundur teratur. Adakala ketika kita terdiam semua bergerak...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengambil Keputusan Wujud Pemimpin Pembelajaran

12 Februari 2023   07:52 Diperbarui: 12 Februari 2023   07:54 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran pemimpin pembelajaran salah satunya adalah ketika menetapkan suatu keputusan yang berdampak bagi yang terdampak

Pada saat proses pengambilan keputusan tentu saja akan melalui berbagai pertimbanganseperti pengambil keputusan berbasis akhir berupa keputusan terbaik untuk kebanyakan orang,pengambilan keputusan dengan mengikuti prinsip-prinsip atau tata aturan yang berlaku ataupengambilan keputusan berdasarkan rasa peduli.

 Dari ketiga pertimbangan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai kebajikan dengan tujuan membangun kesadaran diri, demokrasi dan diterimakan.

Namun pada dasarnya suatu keputusan tidak lepas dari tata aturan yang berlaku dengan tetap mempertimbangan rasa peduli  sebagai aspek dari humanisme yang mengarah kepada hasil akhir yang diharapkan.

Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yang artinya di depan menjadi panutan, di tengah membangkitkan semangat, dari belakang memberikan motivasi. Merupakan Patrap Triloka yang memiliki pengaruh yang besar gambaran pemimpin pembelajaran sebagai sosok teladan menunjukan kemandirian baik cipta dengan kekuatan pikiran merancang dan berbuat sesuatu, rasa kekuatan hati dalam mereapkan kebajikan universal dan karsa dorongan dari dalam diri untuk bertindak. 

Nilai-nilai yang dimiliki menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada pada situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral). 

Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita sebagai sosok pendidik, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan di ruang lingkup pendidikan akan memiliki peranan penting dalam proses mendidik dan mengajar yang berdampak kepada siswa.

Pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan), akan membangun bentuk kesadaran diri, membangun potensi diri dalam menentukan sikap yang pada akhirnya akan berdampak pada diri dan yang terdampak dari suatu keputusan. Kondisi ini akan membentuk keyakinan bahwa dalam setiap keputusan adalah merupakan proses pembelajaran bagaimana meminimalisir hal-hal yang merugikan bagi yang terdampak namun tetap normatif dengan tata aturan dan nilai-nilai kebajikan untuk memberoleh hasil akhir yang dapat dipertanggung jawabkan. 

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika, dimana guru dapat membuat keputusan dengan berpegang kepada tata aturan yang berlaku dengan unsur humanistik serta mempertimbangkan aspek dampak serta melakukan refleksi dari hasil sebuah keputusan.

Keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman melalui kolaborasi dengan melibatkan unsur-unsur kekuatan yang ada di lingkungan satuan pendidikan. Disinialah proses dalam menghadapi tantangan-tantangan bagaimana membangun kekuatan di lingkungan untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika. Dengan menerapkan unsur-unsur kekuatan yang ada juga bagaimana memahami perubahan paradigma sosio kultur budaya  dan juga aspek relegius sehingga terbentuk keselarasan.

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya, hal ini telah dijelaskan di depan bagaimana Patrap Triloka menunjukan bahwa setiap tindakan pemimpin pembelajaran akan berdampak bagi siswanya.

Dari konsep-konsep dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan semakin membuka cara pandang kita dalam menetapkan keputusan  melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga proses belajar yang sesungguhnya kemerdekaan dan keberpihakan kepada murid terwujud.

Relevansi dari pemahaman mendidik dan mengajar menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka merupakan kekuatan seorang pendidik dalam memahami nilai dan menjalankan perannya sebagai guru yang berpihak kepada murid, menerapkan hubungan kolabarasi yang harmonis, mampu merefleksikan diri, inovatif dan mandiri dalam menghadapi perubahan. 

Dengan memahami dan melaksanakan nilai dan perannya sebagai guru maka akan mampu menjadi pemimpim pembelajaran yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan dengan menerapkan nilai-nilai kebajikan universal, menggali potensi dan kesadaran diri melalui coaching sehingga terwujud proses kemerdekaan pembelajaran yang berdeferensiasi dengan menerapkan KSE sehingga menjadikan sosok siswa berkarakter profil Pancasila.

Setiap orang dapat menjadi pemimpin tetapi tidak setiap orang mampu menjalankan proses kepemimpinan

Semangat menjadi pemelajar dan pembelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun