“Enggak tahu, bu. Kita diajar ibu aja ya? Daripada kosong terus. Kalau sama ibu kan enak ada mainnya.”
“Hemm…. Ibu kan enggak ada jadwal ngajar kalian hari ini. Lagian ibu sedang ngajar kelas tiga. Sekarang cari gurunya di kantor dulu, bilang kelas kalian kosong. Biar diganti ma guru yang lain. Kalau enggak ada guru juga nanti habis jam pelajaran ini ibu ke kelas kalian.”
“Yah, ibu. ”
Dadaku mendadak sesak ketika mengucapkan kalimat-kalimat itu. Bagaimana jadinya mereka nanti kalau setiap hari seperti ini? Ditinggalkan guru dan bermain sesuka mereka sepanjang hari. Duhai guru, masihkah ada cintamu untuk mereka, anak-anakmu yang membutuhkan bantuanmu? Mereka menantimu, penuh harap akan setetes ilmu yang kau punya.
27 April 2011
9:57
Note: Gusti…. Nelangsane dadi murid2q,hiksss..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H