Karena kegagalan tersebut ,AS merekayasa konstalasi politik sehingga eskalasi regional Timur Tengahnya semakin meningkat dengan merekayasa opini internasional seakan-akan Republik Islam Iran akan mengekport revolusinya keberbagai kerajaan di Timur tengah.
Selanjutnya karena terpengaruh rekayasa AS menyebabkan beberapa negara kawasan teluk membentuk organisasi kerjasama dalam rangka menghadapi ancaman Republik Islam Iran seiring AS meningkatkan kehadirannya di Timur tengah terutama paska perang teluk 1 dan 2 sehingga kini puluhan ribu tentara AS tersebar diberbagai negara teluk seperti Qatar,Bahrain,Kuweit,UAE,Saudi Arabia, Oman,Yordania ,Iraq,Suriah.
Kehadiran pasukan AS semuanya ditujukan untuk mengantisipasi ancaman Republik Islam Iran sekaligus melindungi Zionis israel.
Hubungan antara Republik Islam Iran dengan berbagai negara-negara teluk tegang,karena selalu direkayasa oleh AS untuk kepentingan politik dan ekonominya bagi pemasaran persenjataannya ke negara-negara teluk yang merasa terancam oleh Republik Isl Iran.
Terkait hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan republik Islam Iran yang terputus tahun 2016 karena misi diplomatik Saudi Arabia di Teheran diserang menyusul eksekusi terhadap pemimpin muslim Syiah,Nirm di Ryad menyebabkan terjadi ketegangan antara kedua negara tersebut.
Selanjutnya Republik Islam Iran yang mendukung proksinya ,Houthi (Yaman)mengguling pemerintah Yaman dukungan Arab Saudi .
Ketegangan tersebut meledak antara negara-negara teluk pimpinan Arab Saudi dalam perang saudara di Yaman,dimana Arab Saudi dan sekutu teluknya melawan Houthi dukungan Republik islam Iran.
Dalam hal ini AS dan sekutunya membiarkan hal itu terjadi ,bahkan menajamkannya dengan menuding  Teheran sedang membuat senjata nuklir yang selalu dibantah oleh negara para mullah tersebut.Republik islam Iran tidak mau tunduk kepada tekanan AS dan sekutunya,sehingga AS memimpin aliansinya untuk menjatuhkan berbagai sanksi politik,ekonomi,militer terhadap Republik islam Iran.
Seiring semakin kokoh dan kuatnya teknologi militer Republik islam Iran sehingga eskalasi regional Timur Tengah tetap tinggi ,Cina yang sangat berkepentingan terhadap enerji kawasan Timur tengah muncul kedepan mulai menggusur pengaruh AS dan sekutunya di kawasan tersebut.
Ketika AS mulai ditinggalkan oleh negara-negara Timur tengah  terkait sikap kemunafikan gedung Putih di wilayah Palestina,maka Tiongkok mendekati negara-negara teluk dan Republik islam Iran untuk meredakan ketegangan yang sudah lama dikawasan itu.
Presiden Tiongkok,Xi Jin Ping berhasil merekat memulihkan hubungan antara Riyad dengan Teheran yang terputus sejak tahun 2016.Hubungan diplomatik antara Republik islam Iran dan Kerajaan Saudi Arabia akhirnya Maret 2023 pulih normal kembali begitu juga perang saudara di Yaman akhirnya berhasil dihentikan.