Mohon tunggu...
R. Anis Nurdina
R. Anis Nurdina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pernah bekerja sebagai editor. Mulai belajar menulis dengan bergabung di beberapa komunitas. Saat ini bekerja sebagai freelencer dan mengelola bisnis batik online.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tampil Kasual Gaya Muda dengan Batik Smoke

26 November 2024   21:50 Diperbarui: 26 November 2024   21:57 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinginya minat terhadap batik, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi momen yang tepat bagi para pengrajin batik untuk terus berinovasi. Setelah dikenal batik jumputan ataupun tie dye, sekarang muncul inovasi batik kontemporer yakni batik smoke. Batik smoke merupakan salah satu inovasi dalam dunia batik yang menggabungkan teknik tradisional dengan gaya kontemporer dengan sentuhan modern pada seni batik. 

Apa itu Batik Smoke?

Batik smoke adalah teknik pewarnaan batik yang menghasilkan efek warna gradasi seperti asap atau kabut. Teknik ini memberikan nuansa yang lebih dinamis dan modern pada kain batik, dengan tetap mempertahankan nilai seni tradisionalnya. Umumnya, batik smoke menampilkan gradasi warna yang halus dengan perpaduan warna yang artistik, menciptakan tampilan yang unik dan menarik.

Proses Pembuatan Batik Smoke

Bahan yang digunakan untuk batik smoke biasanya adalah katun atau sutra. Proses pembuatan batik smoke tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan batik pada umumnya. Proses ini merupakan proses handmade sejak awal, yang meliputi pengecapan secara handmade dan cop/cubit secara manual. Mula-mula kain di-cap sesuai dengan motif yang diinginkan. Kemudian kain dicelup dalam larutan waterglass dan diangin-anginkan, agar tidak terlalu basah kuyup. Kain yang sudah atus, siap di-smoke.  

Pada proses smoke, kain di-cop atau dibuat bulatan-bulatan seperti pada proses jumputan. Hanya saja pada proses smocking batik, kain yang di-cop tidak diikat tetapi dibiarkan mengerut-kerut. Selanjutnya, kain yang telah mengerut-kerut tadi diwarnai dengan ditutul-tutul memakai busa. Teknik inilah yang akan dapat menciptakan efek asap atau gradasi. Pewarnaan dilakukan berulang kali sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Selanjutnya kain dijemur sampai kering. Langkah terakhir setelah kain kering kaku, adalah dibilas, dan dilorot.     

Hasil proses batik smoke sangat tergantung pada panas matahari. Kain yang cukup dijemur akan menghasilkan warna yang semakin tajam. Untuk mendapat hasil warna yang sangat cantik, kain bisa didiamkan lebih dulu hingga semalam sebelum  dilorot.  

Dampak Batik Smoke pada Industri Batik

Batik smoke untuk kutubaru dan outer (Sumber: instagram/andina batik)
Batik smoke untuk kutubaru dan outer (Sumber: instagram/andina batik)

Adanya inovasi batik smoke telah memberikan angin segar bagi industri batik di Indonesia. Dengan sentuhan modern, batik smoke menarik minat pasar lokal dan pasar internasional. Berikut ini beberapa dampak batik smoke.

  • Peningkatan penjualan: batik smoke yang unik dan modern dapat menarik lebih banyak konsumen, baik lokal maupun internasional.
  • Inovasi kreatif: mendorong para pengrajin batik untuk terus berinovasi dan menciptakan desain yang lebih menarik.
  • Pelestarian budaya: meskipun memiliki sentuhan modern, batik smoke tetap mempertahankan esensi budaya batik tradisional, sehingga membantu melestarikan warisan budaya Indonesia.

Batik smoke adalah salah satu contoh bagaimana seni tradisional dapat dipadukan dengan elemen modern untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menarik. Dengan inovasi seperti ini, batik akan terus berkembang dan dihargai di seluruh dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun