Mohon tunggu...
Nurdian
Nurdian Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mohon maaf jika banyak kekurangan, Saya hanya seorang pemula. Semoga dimaklumi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Strategi Menghadapi Balita yang Mengalami Tantrum Ponsel

4 Juli 2023   17:20 Diperbarui: 4 Juli 2023   17:34 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengasuhan anak balita adalah tugas yang menantang bagi orang tua. Salah satu momen yang paling sering menguji kesabaran adalah saat anak balita mengalami tantrum. Tantrum adalah reaksi yang umum terjadi pada anak ketika mereka merasa frustrasi, lelah, atau tidak dapat mengungkapkan keinginan mereka. 

Masalah ini sering muncul saat orang tua mencoba menghentikan aktivitas anak balita saat mereka sedang asyik bermain atau menjalani gawainya. Untuk membantu para orang tua menghadapi tantangan ini, artikel ini akan menjelaskan beberapa strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi tantrum balita saat orang tua ingin menghentikan waktu gawainya.

1. Menyiapkan Transisi yang Tepat

Salah satu cara yang efektif untuk menghindari tantrum saat menghentikan waktu gawainya adalah dengan mempersiapkan transisi yang tepat bagi anak balita. Beri tahu anak bahwa waktu bermainnya akan segera berakhir dan ajak dia untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan setelahnya. Misalnya, katakan padanya bahwa setelah bermain, kalian akan membaca buku cerita bersama atau melihat video pendek yang disukainya. 

Dengan memberikan pengetahuan dan harapan yang jelas tentang apa yang akan terjadi setelah gawainya berakhir, anak akan lebih siap untuk menghentikan aktivitasnya tanpa merasa terkejut atau frustrasi.

2. Menggunakan Sinyal Visual atau Timer

Menggunakan sinyal visual atau timer dapat membantu anak balita memahami dengan jelas bahwa waktunya untuk menghentikan gawainya. Misalnya, Anda dapat menggunakan gambar atau ikon khusus yang menunjukkan bahwa waktu bermain akan berakhir dalam beberapa menit. Jelaskan pada anak balita bahwa ketika dia melihat sinyal tersebut, itu berarti dia harus bersiap-siap untuk berhenti bermain. 

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan timer yang dapat diatur untuk mengingatkan anak balita bahwa waktunya sudah habis. Teknik ini membantu anak untuk memahami konsep waktu secara lebih nyata dan mengurangi ketidakpastian yang dapat memicu tantrum.

3. Berikan Peringatan Lebih Awal

Jika Anda tahu bahwa anak balita rentan mengalami tantrum saat menghentikan waktu gawainya, berikan peringatan lebih awal sebelum waktu bermain berakhir. Misalnya, beri tahu anak 10 atau 5 menit sebelum waktu bermain selesai bahwa dia harus bersiap-siap untuk menghentikan aktivitasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun